Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Bus maut yang mengangkut puluhan siswa dan guru rombongan peziarah SMP IT Al Muawanah, izin operasionalnya belum tercantum di Subang.
Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Subang, Idin Saepudin, ia mengatakan saat ini izin operasional PO Sri Pandma Kencana masih terdafta di Rembang Jawa Tengah.
Dikatakan Idin, pelat nomor mobil tersebut sudah T karena kendaraannya sudah tercantum di Samsat Subang, namun izin operasional Kemenhub untuk PO tersebut masih di Rembang Jawa Tengah.
"Masih proses peralihan dari tahun 2020 kemarin, izinnya masih tercantum di Rembang" papar Idin kepada Tribun ketika dikonfirmasi di kantor Dishub Jalan Otto Iskandar Dinatta Kabupaten Subang, Jumat (12/3/2021).
Lebih lanjut Idin menjelaskan, proses Uji Kelayakan Kendaraan Bermotor (KIR) kendaraan tersebut juga masih dilakukan di Dishub Rembang.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 13 Maret 2021: Libra Jangan Marah, Sagitarius Berpikir Sebelum Bertindak
Baca juga: Gatot Nurmantyo Sindir Moeldoko yang Kudeta AHY di Demokrat: Harus Kesatria, Beretika dan Bermoral
Baca juga: Malam Ini Audisi LIDA 2021 Indosiar Tampilkan Peserta dari 4 Provinsi, Berikut Link Live Streaming
Ketika dikonfirmasi mengenai korban kecelakaan, Idin menjelaskan, Dishub Kabupaten Subang sudah menurunkan tim nya sebanyak empat orang untuk investigasi bersama KNKT sejak kecelakaan tersebut terjadi hingga hari ini.
Kendati demikian, ditegaskan Idin, menurut laporan yang ia terima mobil bus tersebut dalam keadaan prima saat digunakan untuk perjalanan wisata rombongan peziarah tersebut.
"Kalau mobil kondisinya prima, bahkan informasinya mobil itu unit baru, dan mulai dioperasikan juga baru tahun 2019. Mungkin kecelakaan itu murni human eror saja, yang lebih jelas nanti KNKT," ujarnya.
Belum Ada Tersangka
Penyidik Satlantas Polres Sumedang dibantu penyidik Ditlantas Polda Jabar masih bekerja mencari unsur kelalaian di balik kecelakaan maut yang menewaskan 29 orang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago menerangkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara sebagai bagian dari mencari penyebab kecelakaan.
"Jadi memang kemarin evakuasi kendaraan untuk diperiksa lebih lanjut. Tersangka belum ada, masih penyelidikan mencari penyebabnya dan yang pasti di sana rawan kecelakaan," ujar Erdi di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (12/3/2021).
Informasi sementara, jalan di lokasi kejadian berupa turunan dan licin saat hujan, termasuk saat kejadian.
"Kaitan kondisi jalan dengan kondisi truknya itu masih kami selidiki," ucap dia.
Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri sudah meninjau lokasi kejadian. Sopir bus, tewas di kecelakaan itu.
"Disampaikan bahwa katanya remnya blong, namun itu masih kami dalami lagi apakah benar atau tidak. Nanti kami periksa pemilik bus hingga saksi-saksi di lokasi kejadian," katanya.
Baca juga: Rasminah Ungkap Kasus Perkawinan Dini yang Dialaminya di Indramayu, Pemalsuan Umur hingga Trauma
Baca juga: Persib Bandung Gigit Jari, Keinginan Miliki Lilipaly Kandas, Ia Perpanjang Kontrak di Bali United
Baca juga: VIRAL Ada Guru di Sukabumi Dimarahi Aparat Desa hingga Ditunjuk-tunjuk, Gegara Posting Jalan Butut
Polisi mengimbau pengendara roda empat atau dua untuk selalu berhati-hati dalam berkendara, termasuk bagi pengendara yang melintas di kawasan Wado.
"Warga Jabar yang selalu melintas kawasan itu untuk hati-hati. Apalagi jika hujan, jalanan licin. Tidak usah ngebut, utamakan keselamatan, keluarga menunggu di rumah," ucap Erdi.
Tak Paham Jalur
Aparat kepolisian menduga sopir bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang tidak memahami kondisi jalan dan tanjakan Cae.
Bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB itu dikemudikan Yudi Awan (42) warga Jalan Cikutra, RT 1/2, Desa Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung yang mengangkut rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang.
Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, kelihatannya sopir bus tersebut memang tidak terbiasa melintasi jalur tersebut karena dia merupakan sopir bus pariwisata.
"Artinya bukan bus reguler. Saya yakin tidak paham juga jalur ini," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Singkirkan Ribuan Peserta Audisi LIDA 2021, Dua Gadis Garut Siap Bertarung di Babak Top 70 LIDA 2021
Baca juga: Pagi Tadi, Dua Kali Gempa Guncang Jayapura, BMKG : Titik Kedalaman Gempa Sama 10 Kilometer
Baca juga: Semakin Dekat Momen Pernikahan Aurel dan Atta Halilintar, Anang Hermansyah Makin Galau, Ini Sebabnya
Ahmad mengatakan, jalur ini memiliki turunan yang curam dan banyak tikungan tajam, sehingga jalur tersebut sebetulnya tidak diperuntukan untuk bus pariwisata sebesar itu atau berkapasitas 63 orang.
Terkait hal ini, pihaknya sudah membatasi kendaraan besar sejak dulu agar kendaraan seperti bus pariwisata seperti itu tidak melintasi jalur tersebut.
"Jadi jalur ini hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil biasa ya," kata Ahmad.
Kapolda juga memastikan, bahwa kecelakaan bus ini merupakan kecelakaan tunggal, namun untuk penyebabnya hingga saat ini belum bisa dipastikan.
"Sekali lagi (penyebab) secara menyeluruh, kita akan lihat dari hasil analisis mendalam," ucapnya.
Sementara itu, bus yang mengalami kecelakaan itu hingga saat ini masih berada di dalam jurang, sedangkan untuk semua korban sudah berhasil dievakuasi.
"Sekarang kita usahakan, mudah-mudahan bisa diangkat dengan menggunakan crane untuk mengangkat badan bus," ujar Kapolda.
Korban Tewas 27 Orang
Basarnas Bandung menginformasikan jumlah korban tewas akibat kecelakaan maut bus masuk jurang di di Jalan Raya Wado-Malangbong, sebanyak 27 orang.
Sementara korban yang menderita luka-luka sebanyak 39 orang.
Sehingga total penumpang bus pariwisata Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB, sebanyak 66 orang.
Baca juga: Cerita Penumpang yang Selamat, Sebelum Bus Masuk Jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Semua Siswa Takbir
Baca juga: Gak Nyangka, Cinta yang Saat Bicara Suaranya Cempreng Terpilih Jadi Salah Satu Wakil Jabar LIDA 2021
Mereka merupakan peserta ziarah dan tour dari SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang yang terdri dari siswa, orang tua, perwakilan tenaga pengajar.
Bus tersebut mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021).
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung, Supriyono mengatakan, total penumpang di dalam bus yang mengalami kecelakaan tersebut ada 66 orang.
"Dari total semua penumpang, 39 orang selamat, dan korban meninggal dunia 27 orang," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Supriono mengatakan, korban meninggal dunia terakhir, berhasil dievakuasi pada pukul 07.40 WIB, dengan jenis kelamin laki-laki dewasa dan langsung di bawa ke RSUD Sumedang.
Menurutnya, dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, pihaknya mendapat kesulitan karena korban tersebut berada di bawah body bus tersebut.
"Kita membutuhkan waktu kurang lebih 6 jam," kata Supriono.
Dalam melakukan evakuasi korban terakhir ini, kata dia, pihaknya harus memotong body bus dengan menggunakan alat khusus.
Ia mengatakan, dari jumlah kursi bus 63, pihaknya berhasil melakukan evakuasi sebanyak 66 orang. Evakuasi tersebut dilakukan sejak pertama kejadian hingga pagi hari ini.
"Korbannya ada bayi, anak-anak, dan dewas," ucapnya.
Petugas gabungan dari Basarnas dan aparat kepolisian berhasil melakukan evakuasi semua korban kecelakaan bus di di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Kamis (11/3/2021).
Pantauan Tribun Jabar, bus Sri Padma dengan nomor polisi T 7591 TB yang mengangkut peserta ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang ini masih berada di lokasi kejadian dengan posisi terbalik dan kondisi rusak parah.
Sebelumnya disebutkan 26 orang meninggal
Jumlah korban kecelakaan maut Sumedang di Tanjakan Cae di Jalan Raya Wado-Malangbong, Kabupaten Sumedang sampai Kamis (11/3) adalah sebanyak 62 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 orang selamat, 26 orang meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam upaya evakuasi oleh tim.
Informasi terbaru terkait kecelakaan maut di Sumedang itu terjadi Rabu (10/3/2021) malam, itu disampaikan Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah.
"Hingga pukul 05.00 WIB, Tim Rescue masih melakukan upaya evakuasi terhadap satu orang korban yang terjepit, dengan kondisi setengah badan korban terhimpit badan mobil," kata Deden melalui siaran tertulis, Kamis (11/3/2021).
Baca juga: Bus Pariwisata yang Alami Kecelakaan di Wado Sumedang Angkut Peziarah dan Tur SMP Asal Subang
Baca juga: Bus Pariwisata yang Alami Kecelakaan di Wado Sumedang Angkut Peziarah dan Tur SMP Asal Subang
Unsur SAR yang terlibat dalam penyelamatan tersebut adalah Kantor SAR Bandung, Polsek Wado, BPBD Sumedang, Pemadam Kabupaten Sumedang, PMI Sumedang, Salpol PP Kkabupaten Sumedang, dan warga setempat.
Sebelumnya pada Rabu (10/03) pukul 20.10 WIB, katanya, Kantor SAR Bandung menerima informasi dari Kapolsek Wado bahwa telah terjadi Kecelakaan di Jala Raya Wado-Malangbong, Sumedang.
Berdasarkan laporan tersebut, bus sedang dalam perjalanan pulang dari arah Tasikmalaya ke arah Subang.
Di lokasi tersebut dilaporkan bus tiba-tiba hilang kendali dan terjatuh ke dalam Jurang di sekitar Jalan Wado-Malangbong.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata yang mengalami kecelakaan tunggal hingga masuk jurang sedalam 25 meter di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Kasubag Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana mengatakan, penumpang tersebut merupakan rombongan SMP IT Al Muawanah Cisalak, Kabupaten Subang.
Rombongan dalam bus ini, kata dia, sebelumnya melakukan ziarah ke Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya.
"Kemudian pulang dari arah Tasikmalaya menuju Subang via Wado, Sumedang," kata Dedi.
Bupati Subang Sampaikan Duka Cita
Terkait kecelakaan maut di Sumedang yang menimpa rombongan peziarah asal SMP IT Al Muaawanah Cisalak, Subang, Bupati Subang memberikan keterangan melalui rilis audionya.
Bupati Subang Ruhimat, juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kejadian tersebut.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu, Inalillahi Wainailahi Rajiun. Saya secarap peribadi dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Subang mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya, atas kecelakaan bis yang menimpa rombongan SMP Al Muawanah di Sumedang." kata Ruhimat dalam rilis audio yang disampaikan kepada awak media. Rabu, (10/3/2021).
Masih dilanjutkan Ruhimat dalam rilisnya, ia juga berharap korban meninggal dunia bisa diterima amal ibadahnya, serta diampuni salah dan khilafnya.
Ruhimat yang saat ini ikut berkabung juga berharap agar keluarga korban bisa tabah.
"Semoga keluarga yang ditinggalakn diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menerima musibah ini, Amin Ya Rabbal Alamin." pungkasnya.
Diketahui, Kabar duka tersebut juga ikut membuat masyarakat Subang berkabung, saat ini pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Subang juga tengah menyiapkan posko di Pasir Laja guna mempermudah koordinasi keluarga korban dan tim reaksi cepat yang kini tengah mengevakuasi korban dengan 20 unit ambulan.
23 Orang Tewas
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mendapat kabar ada 23 orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan di Sumedang.
Bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Bus tersebut memuat rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah Cisalak, Subang.
"Info yang kami terima 23 orang meninggal," ujar Maxi saat dihubungi Tribun, Rabu (10/3/2021) malam.
Dia juga memerinci sebanyak dua meninggal di RS Sumedang, dua orang di klinik, 19 orang lainnya tewas di TKP. \
Ia mengatakan, sebanyak 63 orang penumpang ikut dalam bus tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Berisi Peziarah SMP IT Almunawanah Subang Memakan Korban Tewas Diduga 19 Orang
Baca juga: Bus Maut Angkut 59 Penumpang, Data Sementara 20 Korban Meninggal Dunia Berhasil Dievakuasi
"Ada perinciannya dari Dinkes sana, peziarah dewasa 55 orang, anak-anak lima orang, sopir, dan kondektur, serta pihak PO bus satu orang," papar Maxi.
Dia mengatakan, evakuasi masih dilakukan.
situasi bus pariwisata Sri Padma Kencana dievakuasi (Istimewa)
"Sudah dirujuk 10 orang. Yang masih terhimpit bus katanya juga masih ada enam, tapi kemungkinan masih ada yang lain juga," ucapnya.
Dia mengatakan, pihaknya telah mengirim tim reaksi cepat (TRC) dibelaki 20 ambulans beserta alat medis darurat untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dan luka ringan.
"Kami siapkan posko di Pasir Laja untuk memudahkan koordinasi dengan tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak, dan juga para keluarga korban." ucapnya.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Pria Bermobil yang Diduga Pelanggan PSK saat di TKP Temuan Mayat Wanita di Tasik
Baca juga: Pria Bermobil Diduga Pelanggan PSK Kaget, Saat Hendak Jemput Si Wanita Malah Tewas di Tengah Sawah
Danpos Koramil Wado, Pelda Nandang, menceritakan kronologi kecelakaan bus bernomor polisi T 7591 TB itu.
"Saat itu, bus dari arah Malangbong, Kabupaten Garut, menuju Sumedang mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae yang berada di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi," kata Nandang. (*)