Ramadhan 1442 H

Sudah Bayar Utang Puasa? Ini Bacaan Niat Puasa Qadha, Bentar Lagi Bulan Ramadhan

Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi puasa: Sudah Bayar Utang Puasa? Ini Bacaan Niat Puasa Qadha, Bentar Lagi Bulan Ramadhan

TRIBUNCIREBON.COM - Ramadhan 1442 H akan segera tiba, sudah kah Anda membayar hutang puasa?

Bagi Anda yang masih memiliki utang puasa karena berhalangan, batal, atau sakit segera laksanakan puasa qadha

Bagi kaum muslimin yang memiliki utang puasa Ramadhan tahun lalu, wajib untuk membayar utang puasa terlebih dahulu.

Puasa Qadha adalah puasa yang dilaksanakan seseorang untuk mengganti puasa yang ditinggalkannya pada Ramadhan.

 

Hukum melaksanakan puasa qadha adalah wajib, bagi orang yang karena alasan syar'i tidak berpuasa di bulan Ramadhan.

Baca juga: INI Bacaan Sholawat Nabi yang Dibaca Tiap Malam Jumat dan Hari Jumat, Keutamaannya Luar Biasa

Baca juga: Bacalah Surat Yasin 83 Ayat Setiap Malam Jumat, Inilah 5 Keutamaan Membaca Surat Yasin

Nama lain puasa qadha adalah puasa untuk membayar utang puasa atau puasa pengganti hutang puasa Ramadan.

Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, Puasa Qadha atau membayar utang puasa Ramadhan harus lebih diutamakan untuk dikerjakan terlebih dahulu baru melaksanakan puasa Syawal.

Berikut ini niat Puasa Qadha atau Bayar Utang Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Doa Buka Puasa

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah

Artinya: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"

Artinya :

"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"

Demikian bacaan niat puasa qadha atau bayar utang puasa Ramadhan dan doa buka puasa.

Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dikerjakan selama enam hari selama mulai Syawal mulai tanggal 2 Syawal 1441 H.

Yang menjadi pertanyaan, bila kita memiliki utang puasa Ramadhan, di satu sisi juga ingin mengerjakan puasa Syawal, mana yang didahulukan?

Apakah harus mengerjakan puasa Syawal terlebih dahulu karena waktu bulan Syawal hanya 30 hari?

Atau segera mengganti puasa Ramadhan agar tidak lupa dan bila masih ada waktu dilanjutkan puasa Syawal?

Menurut dai kondang, Ustaz Abdul Somad dalam sebuah tausiyah, yang harus diutamakan atau dikerjakan terlebih dahulu adalah mengganti puasa Ramadhan.

Baca juga: Kakak Beradik Yatim di Indramayu Ini Hanya Tinggal Berdua di Rumah Reyot, Sekarang Kondisinya Ambruk

Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Sangat Lebat Besok Jumat 26 Februari 2021 di Wilayah Jabodetabek

"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa syawal 6 hari," ujarnya dalam video yang diunggah akun YouTube TAMAN SURGA. NET.

Dikutip dari Tribun Wow, Ustaz Abdul Somad menjelaskan, jika perempuan yang tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal, cukup mengganti puasa pada bulan Syawal.

Sebab, pahalanya juga mendapat seperti puasa Syawal.

"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal, maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, ibu puasa qadha di bulan Syawal."

"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," ujar UAS.

Terlebih jika mengganti utang puasa pada Senin, maka puasanya mendapat tiga pahala sekaligus, yaitu puasa sunnah Senin-Kamis, Puasa Syawal dan puasa penggantinya lunas.

"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar Ustaz Abdul Somad.

Pendapat serupa juga disampaikan Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina di situs Konsultasi Syariah.

Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh ini menyatakan, orang yang memiliki utang puasa Ramadan tidak dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadan.

Oleh karena itu, orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dan ingin melaksanakan puasa Syawal harus meng-qadha (ganti) utang puasa Ramadhan terlebih dahulu.

Baru kemudian melaksanakan puasa Syawal.

Fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang memiliki utang puasa ramadhan, sementara dia ingin puasa syawal:

إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء

Jika seorang wanita memiliki utang puasa ramadhan, maka dia tidak boleh puasa syawal kecuali setelah selesai qadha.

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”.

Sementara orang yang masih memiliki utang puasa ramadhan belum disebut telah berpuasa Ramadhan.

Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).

Sementara itu, untuk puasa sunah yang tidak terkait dengan puasa Ramadan, boleh dikerjakan, selama waktu pelaksanaan qadha puasa Ramadan masih panjang.

Namun, jika masa pelaksanaan qadha hanya cukup untuk melaksanakan qadha puasanya dan tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan puasa sunah lainnya, maka pada kesempatan itu, ia tidak boleh melaksanakan puasa sunah.

Contohnya, orang yang memiliki utang enam hari puasa Ramadan, sedangkan bulan Sya’ban hanya tersisa enam hari.

Selama enam hari ini, dia hanya boleh melaksanakan qadha Ramadhan dan tidak boleh melaksanakan puasa sunah.

 (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Niat Puasa Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Latin, Bahasa Arab dan Indonesia, https://pontianak.tribunnews.com/2020/06/10/niat-puasa-qadha-bayar-utang-puasa-ramadhan-dan-doa-buka-puasa-latin-bahasa-arab-dan-indonesia?page=all.
Penulis: Nasaruddin
Editor: Nasaruddin

Berita Terkini