Mantan Kader Demokrat yang Dihukum Karena Korupsi Dituding Bakal Kudeta AHY, Tujuannya Buat 2024

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

TRIBUNCIREBON.COM - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyebut, ada mantan kader dan kader Partai Demokrat yang terlibat dalam upaya mengambil alih posisi Ketua Umum Partai Demokrat secara paksa.

AHY mengatakan, salah satu mantan kader yang dimaksud sudah dipecat dari Partai Demokrat pada 9 tahun yang lalu karena terlibat kasus korupsi.

"Satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan satu mantan kader yang keluar dari partai 3 tahun lalu," kata AHY dalam konferensi pers yang ditayangkan akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021). 

Agus mengatakan, pelaku gerakan tersebut terdiri dari lima orang. Selain dua orang mantan kader di atas, AHY menyebut ada 1 kader aktif Partai Demokrat dan 1 kader Partai Demokrat yang sudah 6 tahun tidak aktif yang turut terlibat.

"Sedangkan yang nonkader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang, sekali lagi, sedang kami mintakan konfimasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo," kata Agus.

Baca juga: Bukan Setan Belek, Ternyata Hal Ini Lebih Ditakuti Ujang Busthomi, Sampai Pegang Tangan Bupati Imron

Baca juga: Sepasang Muda-mudi Tewas Gantung Diri di Kamar Kos, Keduanya Masih Berusia Belia

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Abu Janda Lebih Pantas Dimasukan ke dalam Pengadilan Anak, Ini Ucapan Menohoknya

AHY mengaku telah menerima aduan dari para kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, maupun cabang, terkait gerakan tersebut.

Ia mengatakan, para kader dihubungi dan diajak untuk mengganti ketua umum Partai Demokrat melalui mekanisme kongres luar biasa (KLB). 

Menurut AHY, para pelaku yakin gerakan tersebut akan sukses karena mereka mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah petinggi negara.

"Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara yang harus diajak dan dipengaruhi dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar," ujar AHY.

Adapun, gerakan mengambil alih posisi ketua umum Partai Demokrat itu disebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Lingkaran Istana

AHY) menyebut ada pejabat pemerintahan yang terlibat dalam upaya pengambilalihan kursi ketua umum Partai Demokrat secara paksa.

AHY mengatakan, orang tersebut juga berada di lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo.

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Agus Yudhoyono, Senin (1/2/2021). 

AHY menyatakan, ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat. 

Halaman
12

Berita Terkini