Dituding Ingin Rebut Partai Demokrat, Moeldoko Beberkan Mengapa Dirinya Menjadi Saaran Tuduhan Itu

Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Moeldoko saat ditemui di Husein Sastranegara Bandung, Kamis (20/6/2019)

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Heboh namanya disebut sebagai orang yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat, Kepala Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko pun memberikan penjelasan.

Namanya ramai disebut-sebut sebagai orang yang ingin meng- ambil alih Partai Demokrat , padahal Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) tidak menyebut namanya secara pasti.

AHY hanya menyebut ada orang di lingkaran istana yang terlibat dalam gerakan pengambilalihan Partai Demokrat secara paksa.

Baca juga: Ini Dia 5 Orang yang Disebut Akan Kudeta AHY dari Kursi Ketua Umum Partai Demokrat, Ada Orang Jokowi

Baca juga: Mantan Kader Demokrat yang Dihukum Karena Korupsi Dituding Bakal Kudeta AHY, Tujuannya Buat 2024

Baca juga: AHY Tuding Orang Lingkaran Istana & Dekat dengan Presiden Jokowi Akan Ambil Alih Partai Demokrat

Menanggapi tudingan tersebut, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Moeldoko meminta setiap masalah atau peristiwa jangan dikaitkan dengan istana.

Karena menurut Moeldoko, Presiden Jokowi sama sekali tidak tahu dengan masalah tersebut.

"Jangan sedikit-sedikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan sedikit-sedikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, eggak tahu apa-apa dalam hal ini," kata Moeldoko dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).

Menurut Moeldoko, masalah partai Demokrat tersebut menjadi urusannya secara pribadi bukan sebagai Kepala Staf Presiden.

Baca juga: Ini yang Dirasakan Ustaz Ujang Busthomi Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Wetenge Kruyuk-kruyuk

Baca juga: Sebelum Meninggal Mendadak di Bank, Nasabah yang Terekam CCTV Tidak Sempat Makan Tapi Minum Ini

Baca juga: AKSI Komplotan Pencuri Kotak Amal Masjid di Lembang Terekam CCTV, Warga Resah Minta Polisi Bertindak

Moeldoko pun menceritakan penyebab dirinya menjadi sasaran tudingan akan merebut partai Demokrat.

Menurut dia hal itu berawal dari banyak orang yang sebagian merupakan bagian dari Partai Demokrat, datang ke rumahnya.

Mereka yang datang kemudian curhat mengenai kondisi yang terjadi ditubuh partai berlambang mercy tersebut.

Sebagai tuan rumah yang kedatangan tamu, ia hanya mendengar curhatan tersebut.

"Beberapa kali banyak tamu yang berdatangan ya, dan saya orang yang terbuka. Saya mantan Panglima TNI, tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun, apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapapun," katanya.

"Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong, ya kita terima, konteksnya apa? ya saya tidak mengerti dari ngobrol-ngobrol itu biasanya diawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian, berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi, ya gue dengerin aja gitu," lanjut Moeldoko.

Sebagai salah satu orang yang mencintai Demokrat, Moeldoko mengaku prihatin dengan kondisi partai seperti yang diceritakan para 'tamunya' tersebut.

Moeldoko menduga ia dikaitkan dengan permasalahan partai Demokrat dari foto yang beredar.

Halaman
12

Berita Terkini