Pantauan di lokasi, sejumlah relawan dari lintas instansi telah bersiap-siaga, mengantisipasi apabila sewaktu-waktu kondisi semakin membahayakan. Bahkan, jalan menuju puncak Merapi, tepatnya di simpang empat Ngepring telah diportal. Palang bambu dipasang. Warga berjaga-jaga.
Semua kendaraan, selain keperluan evakuasi, sementara tidak diperbolehkan melintas.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengaku telah memerintahkan warga di padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Pakem, terutama yang bermukim diseputaran Kali Boyong, untuk bergeser turun dan mengungsi sementara di SD Sanjaya Tritis.
"Saya perintahkan, agar tidak was-was, mengungsi sementara di Tritis," ucap dia.
Apabila nantinya dinilai semakin membahayakan, warga akan segera dievakuasi ke barak pengungsian Purwobinangun. Kapasitas barak, menurutnya dalam kondisi mencukupi untuk menampung warga pengungsi.
Merapi Meletus
Gunung Merapi meletus, Rabu sekitar pukul 13.45 WIB. Kali ini letusannya cukup besar.
Hal ini pun kontan membuat warga kaget, bahkan warga Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta langsung waswas karena mereka melihat jelas abu vulkanik membubung ke udara.
Kolom raksasa abu vulkanik membubung dari puncak, bisa dilihat secara jelas dari sekitar kawasan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
Sebagian warga waswas dan degdegan menyaksikan letusan besar yang diawali rentetan luncuran awan panas sejak Selasa (26/1/2021).
Foto dan rekamman video pendek dari warga memperlihatkan bubungan awan panas dan abu vulkanik terlihat sangat dekat jaraknya dari permukiman warga di Cangkringan.
Laporan lengkap dari lapangan sedang dihimpun. Aktivitas vulkanik Merapi Selasa (26/1/2021) hingga Rabu 927/1/2021) pagi terpantau sangat tinggi.
Frekuensi guguran dan luncuran awan panas (awan piroklastika) tercatat meningkat cukup tajam dibanding hari-hari sebelumnya. Arah guguran dan luncuran tetap ke barat daya, ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Rabu pagi sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat luncuran awan panas menimbulkan seperti kolom raksasa vertikal akibat tertiup angin kuat dari arah barat menuju ke timur gunung.
Sebaran abu vulkanik dilaporkan mencapai wilayah Deles, Kemalang, Klaten, dan Kecamatan Tamansari,. Boyolali, Jawa Tengah.