Meski Ditutup, Sampah Tetap Berserakan di Jalan Menuju Tempat Wisata Paralayang Majalengka, Kok Bisa
Tumpukan sampah berserakan terjadi di pinggir jalan Blok Cibatu, Kelurahan Munjul, Kabupaten Majalengka, Sabtu (2/1/2021).
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Tumpukan sampah berserakan terjadi di pinggir jalan Blok Cibatu, Kelurahan Munjul, Kabupaten Majalengka, Sabtu (2/1/2021).
Pantauan Tribuncirebon.com, sampah yang dibuang di jalan menuju wisata Paralayang Majalengka merupakan sampah rumah tangga yang dibungkus kantong plastik.
Meski wisata itu kini sedang ditutup sesuai kebijakan pemerintah, sampah-sampah itu tampak berceceran serta menimbulkan bau busuk.
Baca juga: Masih Momen Libur Tahun Baru, Warga yang Akan Wisata di Majalengka Siap-siap Payung dan Jas Hujan
Baca juga: Simak Prakiraan Cuaca Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon Akhir Pekan Ini, Sampai Malam Diguyur Hujan
Hal itu membuat siapapun yang melihatnya tidak menyukai keberadaan tumpukan sampah tersebut.
Padahal, lokasi tumpukan sampah itu bukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Ditambah, sampah-sampah itu berada di pinggir sungai yang rawan jatuh dan akan mengakibatkan bencana banjir.
Kahwan (48) salah satu warga yang ditemui di lokasi mengatakan, sampah-sampah tersebut sudah ada jauh-jauh hari.
Ia menyebut, tumpukan sampah itu juga diduga dibuang oleh warga pada malam hari dan dilempar begitu saja.
"Warga kadang suka menyingkirkannya, soalnya kalau pagi hari suka berceceran hampir ke tengah jalan. Mungkin banyak warga yang buangnya saat malam hari dilempar begitu saja," ujar Kurdi, Sabtu (2/1/2021).
Bram (42) warga lainnya menyebut, sampai hari ini dirinya tidak mengetahui siapa yang sering membuang sampah di sekitar jalan tersebut.
Mengingat, jalan tersebut merupakan jalan satu-satunya menuju destinasi wisata Paralayang yang berada di dataran tinggi gunung Panten.
"Resah pastinya ada, karena sampah itu tidak enak dipandang. Apalagi ini jalan menuju ke obyek wisata, malu lah sebagai warga Majalengka apalagi wisata ini sudah terkenal," ucap Bram yang sudah berpuluh tahun tinggal di Majalengka ini.
Dirinya pun berharap, Pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dapat mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Jangan sampai, kabupaten dengan sebutan kota angin ini tercoreng dengan banyaknya sampah.
"Saya berharap dinas atau instansi terkait dapat menindaklanjuti dan memberi sanksi kepada warga yang sengaja membuang sampah di sini, setidaknya memberi plang peringatan di lokasi," harapnya.
Baca juga: Awal Tahun 2021 Saatnya Berburu Mobil Bekas Murah, Mobil BMW Dihargai Rp 50 Jutaan
Baca juga: Kades Mulyajaya Benarkan Warganya Diduga Rusak Pos Kamling dan Rumah Warga Desa Tetangga