Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Hari Santri Nasional 2020 di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Kaplongan, Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu dimeriahkan dengan kegiatan khitanan massal.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Darul Ma'arif, Dedi Wahidi mengatakan, ada sebanyak 125 anak yatim dan miskin yang hari ini dikhitan.
"Khitanan massal ini diikuti anak yatim dan anak miskin yang ada di wilayah Indramayu dan Cirebon," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (22/10/2020).
Pantauan Tribuncirebon.com, anak-anak yang hendak disunat tersebut awalnya memang merasa takut.
Namun, rasa takut itu mendadak berubah menjadi senang karena mendapat hadiah berupa sepeda.
Tidak sedikit anak yang langsung menghampiri hadiah sepeda yang mereka terima, anak-anak itu digendong oleh orang tuanya.
Selain sepeda, anak-anak yang hari ini disunat juga diberikan santunan dari para pengurus pondok pesantren.
Dedi Wahidi yang sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk memeriahkan Hari Santri Nasional 2020.
Selain khitanan massal, kegiatan lainnya seperti apel santri, hingga istigosah bersama untuk meminta perlindungan juga dilakukan para santri.
Meski di tengah pandemi Covid-19, Dedi Wahidi memastikan kegiatan Hari Santri Nasional 2020 di Pondok Pesantren Darul Ma'arif Kaplongan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: 30 Ucapan Hari Santri Nasional 2020, Cocok Dijadikan Status di Medsos Tinggal Copy Paste
Baca juga: Inilah Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober, Bermula dari Seruan Jihad Pertahankan Kemerdekaan RI
Mereka yang merayakan Hari Santri Nasional 2020 pun murni adalah santri pondok pesantren setempat yang sudah sejak awal pandemi tidak pernah keluar dari lingkungan pondok.
"Makanya mereka di sini alhamdulillah, semuanya sehat-sehat. Sejak bulan Maret atau awal pandemi sampai dengan sekarang tidak pernah keluar menginjak jalan raya," ujarnya.
Perayaan Hari Santri di Majalengka
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menyelenggarakan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020 yang berlangsung di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Kamis (22/10/2020).
Kegiatan diawali dengan pembacaan Pancasila dan juga ikrar santri oleh dua orang perwakilan Santriwati, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bupati Majalengka.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan pada tanggal 22 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015.
Baca juga: Hari Santri Nasional 2020 Paslon Sholawat Ingin Jadikan Indramayu Sebagai Kota Santri, Ini Alasannya
Baca juga: Momentum Hari Santri Nasional 2020, Aice Group dan GP Ansor Cirebon Distribusikan Masker Medis
Hal ini merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
"Tanggal tersebut dipilih, karena bertepatan dengan penandatanganan resolusi jihad para santri untuk melawan penjajah yang digagas oleh KH Hasyim Asy'ari, tepatnya pada tanggal 22 Oktober 1945," ujar Karna, Kamis (22/10/2020).
Lebih lanjut Bupati mengatakan, beberapa karakter dan kekhasan kehidupan para santri di pesantren yang dapat digali, di antaranya mengaji dan mengkaji selain mendapatkan bimbingan, teladan dan transfer ilmu langsung dari kyai.
Baca juga: Alasan Raja Thailand Tak Dihormati, Kelakuan Raja Terkaya di Dunia Dibenci hingga Didemo Mahasiswa
Dalam Pesantren juga diterapkan, keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab, tatkala muncul masalah hukum, para santri menggunakan metode Bahtsul Masail untuk mencari kekuatan hukum.
Yakni dengan cara meneliti dan mendiskusikan secara ilmiah sebelum menjadi keputusan hukum, melalui ini para santri di didik untuk belajar menerima perbedaan namun tetap bersandar pada hukum yang otentik.
"Pada peringatan hari santri ini mari kita hargai perjuangan para santri dan juga mari kita tiru apa yang baik dari kehidupan para santri dan juga kyai yang telah membesarkan negeri ini dari spirit heroik perjuangan mereka. Kita pun harus memaknai hari santri ini dengan penuh kesadaran nasional, Cinta Santri, Cintai Kyai dan juga Cinta Negeri ini," ucapnya.
Karna Sobahi menambahkan, pada tahun 2020 kali ini Hari Santri mengangkat tema "Santri Sehat Indonesia Kuat".
Baca juga: ISI Lengkap Pesan dari BRI Soal Penerima BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Segera Verifikasi dan Cairkan
Isu kesehatan tersebut diangkat berdasarkan fakta bahwa dunia internasional tak terkecuali Indonesia saat ini masih dilanda pandemi global Covid-19.
Akan tetapi, dalam masa pandemi ini seyogyanya para santri tidak berputus asa.
Justru di tengah wabah ini, tugas santri adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada dalam menghadapi setiap situasi di masa sekarang ini.
Selain itu, santri harus cekatan dalam mempelajari lingkungan sekitar mengenai pandemi Covid-19 ini.
Baca juga: Foto Jadul Inul Daratista Disebut Mirip Jennie BLACKPINK, Sang Pedangdut Tanggapi Komentar Warganet
"Saya berharap para santri menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi timbulnya klaster baru di dunia pesantren dan di masyarakat, kedepankan keselamatan para santri dan kyai, jalankan protokol kesehatan dengan ketat, selamat Hari Santri Nasional bagi para santri dan kyai," jelas dia.