Sesaat sebelum kecelakaan, saat melintas di depan SPBU, mobil tampak menghindari sepeda motor yang melaju melawan arah.
"Terus mobil itu langsung banting setir ke kanan. Nabrak pembatas jalan, nabrak lampu jalan, masuk ke jalur berlawanan sampai nabrak motor yang dari arah Simpang Patal," kata Indra, seorang saksi mata di TKP, Kamis (20/8/2020).
Menurut Indra, ada dua unit sepeda motor yang ditabrak mobil Pajero tersebut.
"Sepeda motornya dua, ada tiga orang korbannya," ujar Indra, dikutip dari SriwijayaPost ( grup TribunJati,com).
Sementara polisi masih memeriksa pengemudi Pajero yang diketahui berinisial HP (17 tahun) warga Bukit Sangkal, Kalidoni.
"Kami masih meminta keterangan pengemudi mobil. Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi ke pos laka," kata Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Yusantiyo Sandhy melalui Kanit Lakalantas, Iptu Sucipto.
• Ini Cara Aktivasi Paket Kuota Belajar Telkomsel 10 GB hanya Rp 10, untuk Sekolah Online Murid & Guru
Kesedihan Keluarga
Tono (61) yang merupakan ayah dari Tasya mengatakan sebelum kejadian Tasya sempat pamit dengan ibunya untuk keluar mencari makan.
Dikatakan Tono, kedua orang tua sama sekali tidak merasakan adanya firasat akan ditinggalkan oleh anaknya tersebut.
"Sebelum kejadian itu dia pamit sama ibunya mau mencari makan di luar. Kalau firasat itu sama sekali tidak ada," kata Tono saat ditemui wartawan Sripoku.com di rumah duka, Kamis (20/8/2020).
Tasya sendiri merupakan anak semata wayang dari buah hati Tono dan Hartini.
Sejak lulus SMA, Tasya bekerja di Toko Roti dan berencana akan melanjutkan kuliah.
"Tidak tau lagi harus bagaimana, saat di rumah sakit aja kaki ini sudah lemas tidak lagi harus bagaimana," kata Tono.
Tasya pun sering berbagi cerita kepada orang tuanya jika dirinya bercita-cita ingin menjadi arsitek.
Karena kecelakaan yang menimpanya semalam, cita-cita Tasya pun hanya tinggal kenangan.