Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu mengakui lonjakan penambahan kasus Covid-19 masih tinggi.
//
Terakhir, pemerintah Kabupaten Indramayu mengumumkan adanya 3 kasus baru pada Selasa (4/8/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, salah satu penyebabnya adalah banyak masyarakat yang salah mengartikan istilah fase Adaptasi Kehidupan Baru (AKB).
"Dengan adanya AKB terus terang masyarakat jadi abai dan ini terjadi juga di seluruh pelosok Indonesia," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (6/8/2020).
Dijelaskan Deden Bonni Koswara, kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan, dan disiplin sosial distancing pada awalnya memang sudah mulai tumbuh.
Hanya saja, sekarang ini justru kembali mengendor.
Kejadian tersebut pun diakui dia terjadi merata di seluruh desa di semua kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Dalam hal ini, Deden Bonni Koswara meminta agar masyarakat tidak lengah karena Kabupaten Indramayu belum sepenuhnya aman dari penyebaran Covid-19 atau masih masuk kategori zona kuning.
"Menurunnya kesadaran masyarakat ini yang membuat peningkatan lonjakan di Indramayu," ujar dia.
Meski lonjakan kasus masih tinggi, diiringi pula dengan tingginya jumlah pasien yang sembuh.
Berdasarkan keterangan dari website http://covid19. indramayukab.go.id/ data yang terakhir diupdate pada Senin 3 Agustus 2020 tercatat ada 54 total kasus.
Dengan rincian, 4 pasien meninggal dunia, 40 pasien sembuh, dan sebanyak 10 pasien lainnya masih menjalani perawatan.