Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Santosa Bandung pada Rabu (22/7/2020) kira-kira pukul 05.20 WIB.
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, mengaku mempunyai kenangan tersendiri terhadap sosok Sultan Arief.
Menurut dia, Arief merupakan sosok orang tua yang kerap menyampaikan nasihat bijaksana meski secara usia lebih muda dibandingkan dirinya.
• Ridwan Kamil Minta Waspadai Kasus Impor Covid-19, Khususnya Menjelang Idul Adha 2020
"Banyak sekali nasihat yang disampaikan beliau semasa hidupnya," kata Nasrudin Azis saat ditemui usai bertakziyah di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (22/7/2020).
Ia mengatakan, ada banyak nasihat yang disampaikan Sultan Arief, terutama mengenai pengembangan pariwisata Kota Cirebon.
Bahkan, Azis menyampaikan saat memberikan nasihat semacam itu Arief kerap memegang erat bahunya.
• Semula Zona Hijau, Kini Kota Sukabumi Masuk Zona Kuning Berdasar Kriteria Nasional
• Dalam Satu Tahun Terakhir, Ada 8 Kasus Dugaan Korupsi di Indramayu, 4 Kasus Sudah Berhasil Terungkap
Tindakan tersebut, kata Azis, seperti yang dilakukan orang tua saat menasihati anaknya.
"Beliau kalau menasihati sambil memegang bahu saya, persis seperti tindakan orang tua ke anaknya," ujar Nasrudin Azis.
Ia pun mengingat betul nasihat dan pesan yang sering disampaikan ialah mengenai pelestarian budaya Cirebon.
Bagi Azis, tindakan tersebut merupakan niatan luhut untuk perkembangan sektor pariwisata.
• Jadwal Lengkap MotoGP 2020 Andalusia, Jumat 24 Juli hingga Minggu 26 Juli, dari FP hingga Race
Saat takziyah itu, Azis juga tampak mengikuti salat jenazah yang diimami Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Ribuan orang antar jenazah Sultan Sepuh XIV
Ribuan orang tampak mengantarkan Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, ke perisitirahatan terakhirnya di kompleks Astana Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Rabu (22/7/2020).
Bahkan, iring-iringan tersebut panjangnya kira-kira mencapai satu kilometer.
Rombongan itu dimulai dari motoris di bagian depan, kemudian mobil patwal dari TNI, Polri, hingga Satpol PP.
• Persib Bandung Belum Latihan Karena Pemain Tak Setuju Gaji Dipotong? Begini Jawaban Umuh Muchtar
Selanjutnya barisan abdi dalem yang membawa panji-panji keraton, dan becak yang dinaiki para muazin azan pitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Barulah di bagian paling belakang terlihat orang-orang yang memanggul keranda jenazah Sultan Arief.
Mereka tampak bergantian memanggul keranda yang ditutupi kain hijau tersebut.
Selain itu, lantunan kalimat tauhid juga terdengar bergema saat rombongan tersebut melintasi sejumlah ruas jalan protokol di Kota Udang.
• Apa Alasan Indonesia Pilih Vaksin Covid-19 Buatan China dan Bukan yang Lain, Bio Farma Beri Jawaban
Mereka berjalan kaki sejauh kira-kira tujuh kilometer dari Keraton Kasepuhan menuju kompleke Astana Gunung Sembung.
Sejumlah warga dan pengendara pun tampak menepi untuk memberikan ruang agar iring-iringan itu melintas.
Beberapa warga juga terlihat mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera ponselnya.
Rencananya jenazah Sultan Arief dimakamkan persis di samping ayahandanya, Sultan Sepuh XIII, Maulana Pakuningrat, di kompleks pemakaman para Sultan Cirebon itu.
Ridwan Kamil jadi imam shalat jenazah
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Sentosa Bandung pada Rabu (22/7/2020) kira-kira pukul 05.20 WIB.
Saat ini, rombongan yang mengantar jenazah Sultan Arief pun telah tiba di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Ambulan yang membawa jenazah Arief tersebut tiba di Keraton Kasepuhan kira-kira pukul 11.12 WIB.
Selanjutnya jenazah Arief langsung dibawa ke Dalem Arum Keraton Kasepuhan dan pihak keluarga pun tampak berkumpul.
Sejumlah pejabat juga terlihat berdatangan menyambut rombongan yang mengantar Sultan Arief.
Di antaranya, Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, Kapolres Cirebon Kota, Syamsul Huda, dan mantan Kapolres Cirebon Kota, Kombes Pol Indra Jafar, yang kini bertugas di Mabes Polri, dan lainnya.
Protokoler Kasultanan Kasepuhan, Jajat Sudrajat, mengatakan, jenazah Arief akan disemayamkan sejenak di Bangsal Panembahan Keraton Kasepuhan.
"Nanti, pelayat diperkenankan mendoakan di Bangsal Panembahan kemudian disalatkan dan langsung dimakamkan," ujar Jajat Sudrajat.
Ia mengatakan, jenazah Sultan Arief bakal dimakamkan di kompleks Gunung Sembung.
Kompleks pemakaman itu berada di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
"Dimakamkan di sebelah ayahandanya, Sultan Sepuh XIII Maulana Pakuningrat," kata Jajat Sudrajat
Pantauan Tribuncirebon.com, suasana Keraton Kasepuhan tampak ramai.
Sejumlah orang terlihat mulai berdatangan.
Selain itu, karangan bunga ucapan duka cita pun tampak berjejer di kompleks Keraton Kasepuhan.
• Jenazah Sultan Sepuh XIV Akan Diantar Berjalan Kaki Sejauh 7 KM dalam Prosesi Agung Pemakaman
• Sultan Sepuh XIV Akan Dimakamkan di Samping Makam Ayahnya, Sultan Sepuh XIII di Gunung Sembung
• Cari Moge di Bawah Harga Rp 100 Juta? Ini Daftar Harga Moge Bekas, Royal Enfield Hingga Cleveland
• Bocoran Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold 2 dan Z Flip 5G, Kapan Rilis di Indonesia?
Diantar Jalan Kaki Sejauh 7 KM
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RS Sentosa Bandung pada Rabu (22/7/2020) pagi.
Protokoler Kasultanan Kasepuhan Cirebon, Jajat Sudrajat, mengatakan, Sultan Arief akan dimakamkan di kompleks pemakaman Astana Gunung Sembung, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
Menurut dia, pemakaman tersebut dilaksanakan siang ini mulai pukul 14.00 WIB.
"Nanti pemakamannya dilakukan secara tradisi Prosesi Agung Pemakaman," kata Jajat Sudrajat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (22/7/2020) siang.
• Sultan Sepuh XIV Akan Dimakamkan di Samping Makam Ayahnya, Sultan Sepuh XIII di Gunung Sembung
• BREAKING NEWS Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat Meninggal Dunia
Ia mengatakan, dalam prosesi itu pihak keluarga dan abdi dalem akan mengantar jenazah Arief dari Keraton Kasepuhan menuju Astana Gunung Jati.
Mereka akan berjalan kaki dan menempuh jarak sejauh kira-kira tujuh kilometer.
Jajat menyampaikan prosesi tersebut merupakan tradisi turun-temurun yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Tradisi tersebut biasanya dilaksanakan saat ada keluarga keraton yang meninggal dunia.
Bahkan, keranda yang digunakan juga khusus untuk jenazah pihak keluarga Keraton Kasepuhan.
"Prosesi ini tujuannya memberi kesempatan pada masyarakat untuk melihat sultan sebelum disemayamkan di peristirahatan terahir," ujar Jajat Sudrajat.
Saat ini, suasana Keraton Kasepuhan tampak ramai. Sejumlah orang terlihat mulai berdatangan.
Selain itu, karangan bunga ucapan duka cita pun tampak berjejer di kompleks Keraton Kasepuhan.
• Bocoran Spesifikasi Realme C15, Bakal Segera Rilis di Indonesia, Miliki Baterai hingga 6000 mAh
• Daftar Harga Terbaru HP Vivo Juli 2020, Harga Mulai Rp 1,7 Jutaan hingga Vivo X50 Rp 6,9 Jutaan
Dimakamkan di Samping Makam Sang Ayah
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, meninggal dunia pada Rabu (22/7/2020) pagi.
Protokoler Kasultanan Kasepuhan Cirebon, Jajat Sudrajat, mengatakan, Sultan Arief bakal dimakamkan di kompleks Gunung Sembung.
Kompleks pemakaman itu berada di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
"Dimakamkan di sebelah ayahandanya, Sultan Sepuh XIII Maulana Pakuningrat," ujar Jajat Sudrajat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (22/7/2020) siang.
Ia mengatakan, prosesi pemakaman tersebut dilaksanakan hari ini mulai pukul 14.00 WIB.
Saat ini, jenazah Arief tengah dalam perjalanan dari Bandung menuju Cirebon.
Diperkirakan rombongan yang mengantarkan jenazah Arief tiba di Keraton Kasepuhan pukul 11.00 WIB.
"Dari laporan terakhir sekarang rombongan sudah masuk Tol Cipali KM 126," kata Jajat Sudrajat.
Diberitakan sebelumnya, Arief mengembuskan nafas terakhirnya di RS Sentosa Bandung.
Saat itu, Arief tengah menjalani perawatan medis karena sakit yang diidapnya.
Namun, Jajat mengaku tidak bisa menjelaskan secara detail mengenai penyakit yang diidap Arief.
"Kalau penyakit, kewenangan pihak keluarga yang menyampaikannya," ujar Jajat Sudrajat.