TRIBUNCIREBON.COM- Foto dan video di Instagram mengenai pasangan pengantin baru menjadi viral dan menghebohkan warga di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Sebab, pasangan pengantin baru di Desa Gelogor, Lombok Barat, pada foto dan video tersebut diduga sesama jenis.
Satu di antara akun yang mengunggah informasi tersebut adalah @Instalombok.
Pada unggahan tersebut dijelaskan bahwa pengantin laki-laki menjadi korban penipuan dari pengantin perempuan yang baru diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Menurut akun tersebut, pengantin laki-laki melaporkan kasus itu ke Polsek Kediri, kemudian dilimpahkan ke Polres Lombok Barat.
• Zodiak Hari Ini, Senin 8 Juni 2020: Leo Dikecewakan Oleh Teman, Virgo Lebih Tertutup
Dalam unggahan tersebut, terlihat foto kedua mempelai berpose seusai akad nikah. Namun wajahnya disamarkan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Humas Polres Lombok Barat Iptu Ketut Sandiarsa membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurut Sandiarsa, pengantin laki-laki tersebut adalah Muh (31), yang diketahui sebagai korban dan pelapor.
Sedangkan yang dilaporkan adalah Mit alias Sup (25), pengantin perempuan yang belakangan diketahui berjenis kelamin laki-laki.
Mit merupakan warga Pejeruk, Ampenan, Mataram.
• Sesak Napas Tiba-tiba Kambuh? Jangan Panik, Tiga Obat Alami Ini Ampuh untuk Mengatasinya
Berkenalan di media sosial Menurut Sandiarsa, awalnya pengantin baru ini berkenalan lewat media sosial. Kemudian, dari perkenalan itu timbul rasa cinta.
"Muncul benih cinta, akhirnya kemudian sepakat untuk melakukan perkawinan pada hari Selasa, 2 Juni 2020 pagi, dengan disaksikan oleh tokoh masyarakat dan perkawinan tersebut sah secara agama," kata kata Sandiarsa, Minggu (7/6/2020).
Adapun terungkapnya jenis kelamin Mit diketahui saat Muh mengajak untuk melakukan hubungan badan pada malam pertama.
• Berapa Meter Jarak yang Ditempuh Mobil Pak Indra? Ini Jawaban Soal TVRI Gemar Matematika untuk SD
Namun, menurut Sandiarsa, Mit enggan melakukannya.
"Saat malam pertama, korban (Muh) minta untuk melakukan hubungan, tetapi ditolak oleh pelaku (Mit)," kata Sandiarsa.