TRIBUNCIREBON.COM - Belakangan ini isu-isu perselingkuhan sedang ramai diperbincangkan.
Terlebih akhir-akhir ini media sosial diramaikan dengan curhat seorang istri yang rumah tangganya menjadi goyah setelah sang suami berselingkuh dengan perempuan lain.
Padahal, pernikahan mereka sudah berjalan 9 tahun dan telah dikarunia dua buah hati.
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, mengungkapkan ada sejumlah penafsiran mengenai selingkuh.
Seperti selingkuh hati, menjalin hubungan, maupun selingkuh secara fisik.
"Namun secara umum kalau disebut selingkuh berarti ada ketidaksetiaan yang dilakukan seseorang terhadap pasangan," ujar Hudan kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Senin (1/6/2020).
"Adanya keterlibatan emosi antara satu orang dengan orang lain yang bukan pasangan," imbuhnya.
Di era perkembangan teknologi komunikasi saat ini, Hudan menilai media sosial berperan besar dalam perselingkuhan.
"Media sosial, media komunikasi membuat peluang untuk awal terjadinya ketidaksetiaan terhadap pasangan menjadi terbuka lebar," ungkapnya.
Hudan mencontohkan, awal perselingkuhan bisa terjadi saat pertemuan langsung yang dilanjutkan melalui media sosial.
"Misalnya melalui tadinya semacam reuni, berlanjut di media sosial, kemudian bertemu secara fisik, bahkan mungkin sampai ada ketertarikan dan hubungan seksual," ungkap Hudan.
Selain itu fenomena lain perselingkuhan lain yang dijumpai Hudan adalah adanya relasi kerja.
"Rekan kerja sekantor, rekan bisnis, itu juga menimbulkan peluang," ungkap Hudan.
Penyebab Perselingkuhan dari Sisi Psikologis
Hudan mengungkapkan ada orang yang bangga ketika merasa disukai banyak orang.
"Ada rasa bangga ketika dia merasa dicintai banyak orang, merasa disukai banyak orang, merasa harga dirinya meningkat," ujarnya.