Berikut ini adalah bacaan doa tolak bala beserta latin dan terjemahannya sebagaimana dikutip dari doaharianislami.com:
Allahumma bihaqqil faatihah wasirril faatihah ya faarijal hammi wa yaa kaasyifal ghammi ya malli ibaadihii yaghfiru wayarham yaa daafi'al bala'i. yaa Allah wa yaa daafi'al bala'i yaa rahmaan wa yaa daafi'al balaa'i yaa rahiim idfa' annal gholaa'a wal balaa'a wal wabaa'a wal fahsyaa'a wal mungkara was suyuufal mukhtalifata wasy syada-ida wal mihana maa dhahara minhaa wamaa bathana fii baladinaa hadzaa khash shataw wamibbul daanil muslimiina ' aammatan innaka' alaama tasyaa'u qadiir.
Selain doa di atas kita juga bisa membaca doa tolak bala berikut ini.
Menyikapi wabah virus corona di Indonesia, pihak MUI Pusat menghimbau umat beragama Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah.
//
Salah satu ikhtiar agar tergindar dari musibah adalah membaca doa Qunut Nazilah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekjen MUI KH SHolahuddin Al Aiyub saat membacakan tausiyah tersebut di hadapan media di kantor MUI Pusat pada hari Selasa (03/3/2020) lalu.
“Caranya dengan memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla, meninggalkan perilaku dzalim, memperbanyak sedekah, dan meninggalkan permusuhan, karena penyebaran virus Corona ini bisa jadi merupakan peringatan dari Allah SWT agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya,” ujarnya, dikutip Mui.or.id, Selasa (17/3/2020).
Anjuran membaca doa Qunut Nazilah dilakukan setiap shalat fardhu.
Doa Qunut Nazilah adalah doa untuk menangkal turunnya musibah atau malapetaka.
Doa ini dibaca setelah ruku' pada rakaat terakhir shalat fardhu.
Dilansir Mui.or.id, Selasa (17/3/2020) doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat shalat Dhuhur dan Ashar, sedangkan saat Shalat Maghrib, Isya’, dan Subuh dibaca secara Jahriyah atau keras.
Ketika melakukan shalat berjamaah, Imam shalat dimohonkan membaca lafadz doa Qunut Nazilah dengan mengganti kata untuk diri sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita), sementara makmum cukup mengaminkan saja.
• Cemas dan Takut Karena Corona? Inilah 5 Cara Atasi Stres di Tengah Ancaman Virus Corona
• Tak Terima Disebut Loyo, Pria Asal Subang Ini Cekik PSK Teman Kencannya Hingga Tewas
Dikutip Islam.nu.or.id, Selasa (17/3/2020) dalam Taqriratus Sadidah fi Masa‘il Mufidah dijelaskan:
قنوت نازلة يسن في جميع المكتوبات إذا نزلت نازلة بالمسلمين في أي مكان، ولا يشترط أن يكون في محل النازلة
Artinya: “Qunut nazilah disunahkan di seluruh shalat fardhu ketika umat Islam ditimpa musibah di manapun berada dan tidak disyaratkan mesti berada di lokasi kejadian.”
Ketika membaca qunut nazilah ini ada baiknya kita menambahkan dengan doa qunut yang dibaca oleh Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.
Artinya: “Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.
Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.
Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahumma adzzibil kafarata wal musyrikin, a‘da’ad dinilladzina yashudduna ‘an sabilik, wa yukadzzibuna rusulaka wa yuqatiluna auliya’ak. Allahummaghfir lil mu’minina wal mu’minat, wal muslimina wal muslimat, al-ahya’i minhum wal amwat, innaka qaribun mujibud da‘awat. Allahumma ashlih dzata bainihim, wa allif baina qulubihim, waj‘al fi qulubihimul imana wal hikmah, wa tsabbithum ala dinika wa rasulik, wa auzi‘hum an yufu bi‘ahdikalladzi ‘ahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilahal haq, waj‘alna minhum, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu.
Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat.
Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu.
Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”
Tata Cara Membaca Doa Qunut Nazilah
1. Doa Qunut Nazilah dapat dibaca setiap salat fardu atau salat wajib pada rakaat terakhir setelah rukuk.
2. Doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat salat Zuhur dan Ashar dan dibaca keras saat salat Subuh, Magrib, dan Isya baik dilakukan sendiri maupun berjamaah.
3. Bagi imam yang membaca doa Qunut Nazilah dapat mengubah kata ganti sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita).
Sementara makmum cukup mengaminkan saja.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)