Setelah Keris, Sultan Sepuh XIV, Arief Natadiningrat Minta Belanda Kembalikan Bendera Pusaka Cirebon

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi
Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Bendera Cirebon dan Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.

"Tentunya atas nama keraton-keraton se-Nusantara kami menyambut gembira," ujar Arief Natadiningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (12/3/2020).

Ia juga mengapresiasi permohonan maaf yang disampaikan Raja Willem Alexander karena Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Menurut Arief, keraton-keraton se-Nusantara sangat menghargai permintaan maaf tersebut.

Sebab, selama masa penjajahan Belanda keraton-keraton di Indonesia merasakan sakit yang teramat dalam.

"Selama 350 tahun penjajahan Belada itu keraton-keraton tentunya merasa sangat tersakiti," kata Arief Natadiningrat.

Di Hadapan Jokowi, Raja Belanda Meminta Maaf dan Mengakui Kemerdekaan Indonesia

Kembalikan Keris Pangeran Diponegoro, Raja Belanda Minta Maaf Telah Menjajah Indonesia di Masa Lalu

Dikutip dari Kompas.com, keris Pangeran Diponegoro tersebut selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda setelah melalui penelitian mendalam yang diperkuat ahli Belanda dan Indonesia.

Keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar 1825 - 1830.

Kolonel Jan-Baptist Cleerens kemudian memberikan keris Pangeran Diponegoro itu sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831.

Keberadaan keris tersebut sempat menjadi teka-teki setelah Koninklijk Kabinet van Zeldzaamheden (KKZ) bubar.

KKZ sendiri merupakan tempat koleksi khusus kabinet Kerajaan Belanda.

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Sultan Sepuh Cirebon Arief Natadiningrat Sambut Baik Pengembalian Keris Pangeran Diponegoro

Berita Terkini