Virus Corona Mewabah

Pasien Corona Melonjak Jadi 19 dalam 8 Hari, Anggota DPR RI Desak Menkes Jujur pada Publik

Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf kesehatan membawa seorang pasien ke dalam rumah sakit Jinyintan, China. Hingga Jumat (24/1/2020) siang waktu setempat, 26 orang di China meninggal akibat virus corona.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Legislator PDI Perjuangan Dewi Aryani angkat bicara soal meningkatnya pasien yang positif terinfeksi virus corona di Indonesia hingga 19 orang.

Hingga hari ini sudah 19 orang di Indonesia yang positif virus corona.

Jumlah ini melonjak 9 kali lipat dari kasus awal virus corona di Indonesia.

Pertama diumumkan, ada 2 pasien positif virus corona, Senin (2/3/2020).

Hanya dalam 8 hari, jumlah pasien positif virus corona jadi 19 orang

Anggota Komisi IX DPR RI tersebut meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto jujur kepada publik terkait jumlah alat untuk mengetes dan jumlah sebenarnya pasien virus corona.

"Menkes sebaiknya jujur ada berapa jumlah alatnya dan berapa jumlah pasien yang sudah dites dalam beberapa waktu ini. Kita lihat Singapura, Korea dan lain-lain mereka sudah melakukan tes kepada puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang. Masak Indonesia hanya melakukan tes hanya kepada sebanyak 300-an orang saja," ujar Dewi, dalam keterangannya, Selasa (10/3/2020).

Berdasarkan temuan lapangan, Dewi mendapatkan informasi bahwa prosedur dan proses yang dilakukan dalam melakukan tes terhadap pasien memakan waktu antara 3-5 hari.

Nantinya setelah dites, spesimen tersebut akan dikirim ke Kemenkes untuk diuji dan hasilnya dikembalikan lagi ke rumah sakit rujukan dengan rentang waktu antara 3-5 hari.

Namun, rumah sakit rujukan yang ditunjuk pemerintah masih di wilayah Pulau Jawa. Dia pun mempertanyakan bagaimana dengan rumah sakit rujukan bagi pasien yang berada di luar Pulau Jawa dengan lokasi yang jauh dari pusat kota dan bandara.

"Tidak masuk akal dengan dengan luasan wilayah dan pintu masuk ke negara ini yang begitu banyak dan beragam. Something is just not right," kata dia.

Oleh karenanya, Dewi meminta pemerintah lebih terbuka terhadap kondisi sebenarnya yang sedang terjadi di lapangan. Dan apabila memang dibutuhkan penambahan alat tes, dia meminta pemerintah segera bertindak dan tidak terlalu santai menyingkapi wabah virus corona.

"Cobalah pemerintah lebih terbuka dan jika memang dibutuhkan segeralah melakukan langkah cepat untuk menambah alat dan menambah jumlah orang yang dilakukan tes," jelasnya.

"Bukan untuk membuat panik tapi lakukan secara proporsional merata di semua provinsi. Jangan anggap sepele dan santai menyikapi hal ini," pungkas Dewi.

Berita Terkini