Nama William Aditya Sarana saat ini memang tengah ramai diperbincangkan.
Anggota DPRD DKI Jakarta termuda itu memgkritisi sejumlah anggaran tak masuk akal di KUA-PPAS 2020.
Adapun William Aditya Sarana kemudian membeberkan alasannya sebut Anies Baswedan sebagai gubernur amatiran.
Ia menyebut Anies Baswedan tak paham soal proses penggaran APBD yang benar.
"Kenapa saya bilang amatiran? Karena Pak Anies Baswedan ini tidak paham soal proses penganggaran dengan baik," kata William Aditya Sarana.
"Karena kenapa? di DPRD itu di bulan Juli kami diberikan KUA-PPAS itu Rp 95 triliun,"
"Lalu pada pembahasan di banggar menjadi Rp 89 triliun ada pengurangan Rp 6 triuliun,"
"Jadi Pak Anies Baswedan ini memberikan barang mentah kepada DPRD," imbuhnya.
Selain itu, William Aditya Sarana menjelaskan DPRD seharusnya menerima rancangan anggaran yang sudah diedit oleh eksekutif, yakni gubernur.
"Jadi DPRD seharusnya menerima yang sudah bersih di eksekutif tiba-tiba ke DPRD kita bersih-bersih lagi," kata William Aditya Sarana.
"Kami baru diberitahu ada pengurangan (Rp) 89 triliun itu dan tidak ada postur pembelanjaannya, hanya pendapatannya saja," imbuhnya.
Tak cuma itu, William Aditya Sarana juga mengungkapkan alasan mengatakan Anies Baswedan alergi terhadap transparansi.
"Yang kedua kenapa saya bilang alergi transparansi? karena harusnya dokumen RAPBD 2020 ini sudah di unggah ke website," ujar William Aditya Sarana.
"Dan terkahir saya mengatakan PNS dan ASN sudah memiliki niat untuk transparan tapi Pak Anies Baswedan ini saja yang enggak mau," imbuhnya.
Adapun William Aditya Sarana lantas memberikan ultimatum kepada Anies Baswedan, untuk segera mengunggah dokumen RAPBD 2020 ke website resmi.