Polisi Ini Mengaku Sering Didatangi Jin Berwujud Biksu, Diminta Selamatkan Puing Candi di Indramayu

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019).

Namun, dari beberapa titik yang tersebar itu baru satu titik yang ia temukan, yakni di sebuah lahan perkebunan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada Jumat (25/10/2019).

Setelah tilas Candi Hindu-Budha itu ia temukan, para biksu itu belum lagi menampakkan sosoknya kembali.

Dilaporkan ke Balar

Puluhan batu bata kuno beragam ukuran ditemukan di sebuah lahan perkebunan di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Diduga kuat temuan batu bata kuno itu merupakan struktur Bangunan Candi Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam di Indramayu.

Bebatuan itu ditemukan oleh salah seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu candi, Jumat (25/10/2019).

Brigadir Rusmanto mengatakan, sejak tahun 2007 sampai sekarang ia sering ditemui oleh sesosok biksu saat berada di Mapolsek maupun di rumah.

"Sudah sering sekali, saya juga tidak kenal tapi pakaiannya itu seperti biksu pada umumnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di Mapolres Indramayu, Senin (28/10/2019).

Dirinya menjelaskan, biksu itu meminta dirinya untuk merawat dan menjaga peninggalan-peninggalan Candi Hindu-Budha tersebut.

Potret Batu Bata Kuno yang menunjukkan goresan tapak anjing, Jumat (25/10/2019). (Istimewa)

Ia juga menunjukan lokasi titik-titik petilasan Candi Hindu-Budha.

Berdasarkan pengakuan biksu itu, bahwa lokasi tempat batu bata kuno ditemukan merupakan rumah sekaligus tempatnya untuk berlatih dahulu.

"Tapi setiap selesai ngobrol dia langsung hilang," ucap dia.

Meski demikian, selama 12 tahun lamanya ia tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh biksu tersebut.

Namun, ketika Yayasan Tapak Karuhun Nusantara berkunjung ke Kabupaten Indramayu dalam rangka meneliti makam kuno di Kecamatan Sindang, ia memberanikan diri untuk menyampaikan pesan yang diterimanya dari biksu tersebut.

"Momennya kan pas, ya sudah saya sampaikan. Awalnya mereka juga tidak percaya lalu saya tunjukan langsung saja," ujar dia.

Halaman
123

Berita Terkini