Saya ingin menemui ayah, maka dari itu saya menabung, kalau sudah terkumpul saya mau mencari ayah,” jelasnya.
Endri juga menuturkan ingin menjadi seorang Polisi saat besar nanti, agar bisa melindungi orang-orang yang ia sayangi.
“Untuk itu saya harus bekerja dan belajar lebih giat. Saya tidak malu harus berkeliling ke desa-desa, justru saya senang bisa bertemu banyak orang,” ungkapnya.
Meski baru 9 tahun, di mata keluarga Endri merupakan sosok tegar dan pekerja keras.
Ramblan (67) kakek Endri menerangkan, cucunya tak pernah mengeluh saat berdagang, dan kegiatan itu dilakukan atas inisiatif Endri.
“Awalnya Endri melihat dagangan yang dijual oleh Ida Sunoto bibinya selalu tak pernah habis terjual, melihat hal itu ia mencoba berkeliling untuk menjajakannya.
Tak jarang Endri berjalan hingga melewati tiga desa,” ucapnya.
Diakui Ramblan, ia bersama istrinya tak tega melihat cucunya menjadi tulang punggung keluarga.
“Pedih rasanya, namun mau bagaimana lagi kami sudah tua dan tidak bisa apa-apa.
• Kisah Bocah 11 Tahun Tiap Hari Mencari Kodok dan Ular, Sering Kejang-kejang di Sembarang Tempat
• Kisah Randi, Tulang Punggung Keluarga Yang Tewas di Tengah Keriuhan Demo Mahasiswa
• KISAH Mbah Kasbi Terbaring Sakit Hingga Payah, 4 Anaknya Meninggalkannya
Sementara bibinya hanya bisa membantu berdagang setiap pagi karena keterbatasan fisik,” ujarnya.
Ditambahkannya, ibu Endri merupakan anak pertamanya yang kini tinggal di Jakarta.
“Nama ibu Endri Wiwing Sunoto, sedangkan ayahnya bernama Asep.
Mereka bercerai sejak Endri berusia satu tahun, kini mereka sudah memiliki keluarga.
Endri sempat bertemu ibunya satu kali, namun ia belum pernah bertemu dengan sang ayah sejak lahir,” katanya. (*)