TRIBUNCIREBON.COM- Ribuan mahasiswa di berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah dan DPR soal rancangan undang-undang yang penuh kontroversi.
Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung ricuh di sejumlah daerah.
Para mahsiswa yang berunjuk rasa tersebut berjibaku dengan semprotan gas air mata dan pagar berduri.
Ditengah suasana kegentingan dan mencekam aksi unjuk rasa tersebut, ada sejumlah mahasiswa yang punya cara unik dalam menyuarakan pendapatnya.
• HEADLINE TRIBUN JABAR - Belasan Pendemo Terkapar, Gerbang DPRD Jabar Roboh
Ada sejumlah mahasiswa yang curhat colongan dan menyuarakan pendapatnya lewat poster demo yang unik dan nyeleneh.
• KABAR GEMBIRA Warga Indramayu, Catat 1 Oktober Pemkab Akan Bagi-bagi Gratis Sertifikat Tanah Wakaf
Unjuk rasa di bandung Ricuh
ejumlah mahasiswa terluka dalam unjuk rasa yang kembali berakhir rusuh di halaman Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (24/9).
Polisi kembali bertindak represif setelah ribuan mahasiswa memilih bertahan dan merangsek ke gedung DPRD selepas Magrib.
"Kami atas nama undang-undang akan membubarkan Anda semua!" teriak polisi melalui pengeras suara, disusul tembakan gas air mata berulang kali ke arah pendemo.
Dilansir dari Tribun Jabar, Massa yang semula menyemut sontak buyar, berlarian ke sejumlah arah sambil melindungi hidung dan mulut mereka agar tak sampai menghirup gas.
Selain memedihkan mata, gas air mata juga membuat dada sesak dan perut mual.
Beberapa pendemo yang berlari ke arah Jalan Cisangkuy bahkan sempat terlihat muntah karena tak tahan.
Tak hanya menembakkan gas air mata, polisi juga mengejar sejumlah pendemo, baik yang berlarian ke arah Jalan Cisangkuy maupun ke arah Jalan Diponegoro dan lapangan Gasibu.
Saat yang sama, massa yang juga menyemut hingga ke Jalan Banda berlarian menyelamatkan diri ke arah jalan LLRE Martadinata.
Mereka yang ditangkap umumnya yang kedapatan melempari polisi dengan batu, botol, atau kayu. Hingga pukul 22.00 semalam, belum diketahui pasti berapa yang ditangkap. Namun, jumlahnya lebih dari sepuluh orang.
• Pria Ini Batalkan Pernikahannya,Calon Istri Ternyata Berhubungan Badan Dengan Tiga Pria Hingga Hamil
Kericuhan terjadi setelah sejumlah perwakilan mahasiswa berdialog dan menyampaikan tuntutannya kepada beberapa wakil rakyat. Saat itu, massa meminta waktu sepuluh menit agar perwakilan anggota DPRD kembali datang menemui mereka. Namun, hal itu rupanya tak dipenuhi oleh anggota dewan.
Lantaran tuntutannya tak dipenuhi, massa pun akhirnya memaksa masuk. Mereka merangsek setelah merobohkan gerbang DPRD.
• Satnarkoba Polres Sumedang Tangkap Penyalahguna Narkoba, Tak Ada Perlawan dari Pelaku
Gas air mata yang dilepaskan polisi juga membuat sejumlah mahasiswa terkapar. Seorang mahasiswa yang mengenakan jaket berlambang UIN Sunan Gunung Djati merintih di pos satpam Gedung Sate. Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Iksantyo Bagus Pramono yang kebetulan melihat segera menghampiri dan meminta anggota polisi Sabhara, AKP Manulang untuk menolongnya.
"Saya perih Pak, air, air," ujar mahasiswa itu.
Melihat itu, Manulang pun segera memberinya air minum. Setelah perihnya reda, ia pun memapah mahasiswa itu ke tempat aman.
"Kamu saya bawa ke mesjid, istirahat di sana. Setelah mereda, kamu pulang," kata Manulang.
Kemarin, puluhan mahasiswa yang kesakitan karena gas air mata juga terlihat di sekitar keran air di parkiran Gedung DPRD. Belasan di antaranya sampai terkapar. Seorang polisi berpakaian preman membantu mereka dengan memberinya air minum.
Dipulangkan
Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Halmahera, Bernadita E Yudhasari, mengatakan semua korban luka, baik pendemo mauoun petugas kepolisian yang dibawa ke RS Halmahera sejak Senin lalu sudah membaik dan diperbolehkan pulang.
Dari 15 orang yang dibawa ke Halmahera, 12 di antaranya adalah pengunjuk rasa, sementaa tiga lainnya petugas polisi.
Sebagian besar, ujarnya, karena terpapar gas air mata. "Ada juga yang luka karena benturan benda tumpul, baik dari polisi maupun pendemo. Sudah kami beri tindakan perawatan," ujarnya.
Dari tiga polisi yang sempat dirawah, satu di antaranya dirujuk ke RS Mata Cicendo.
"Ia mengalami gangguan penglihatan. Ia dirujuk karena di RS Halmahera fasilitasnya tidak memadai untuk itu," ujarnya.
Ketua Korps Sukarela (KSR) Unisba, Faisal, mencatat ada 154 mahasiswa yang terluka dan sempat mendapatkan pertolongan pertama di kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, pada Senin malam.
"Sebanyak 62 orang dapat kami tangani secara medis di Unisba, tapi 92 orang mahasiswa yang mengalami luka cukup serius harus dibawa ke rumah sakit terdekat," ujarnya.Sebagian di antaranya dibawa ke RS Halmahera. Sebagian lagi dirujuk ke RS Sari Ningsih, RS Borromeus, Ada juga yang dibawa ke RS Hasan Sadikin.
Rektor Unisba Edi Setiadi mengatakan pertolongan pertama mereka berikan semata-mata sebagai solidaritas dan bentuk kepedulian atas dasar kemanusiaan. Menurut Setiadi, Unisba tidak pernah mempersiapkan tim medis untuk mengantisipasi kejadian tersebut.
Unisba dipilih sebagai tempat evakuasi karena merupakan kampus terdekat dengan lokasi unjuk rasa.
"Kampus yang paling dekat memang Unisba atau Unpas. Orang lari ke Unisba mungkin karena aksesnya mudah dan ruangan terbesar berada di tepi jalan. Saya kira berbagai perguruan tinggi juga akan menampung dan melakukan hal yang sama jika terjadi peristiwa serupa di manapun berada," ujarnya, kemarin.
Faisal, mengatakan dalam melakukan perawatan bagi para korban, pihaknya dibantu berbagai elemen di antaranya KSR Universitas Pasundan dan PMI Kota Bandung. "Kami juga dibantu petugas kesehatan dari Dinkes Kota Bandung," ujarnya.
Kumpulan Foto poster-poster nyeleneh mahasiswa yang turun ke Jalan
Menurut mahasiswa yang satu ini revisi Undang-undang yang diajukan pemerintah lebih mengejutkan dengan video porno Vina Garut 3 Lawan 1
Mahasiswa ini menyuarakan bahwa cukup chatnya saja yang diabaikan tapi jangan mengabaikan para mahasiswa yang turun berunjuk rasa.
Bagaimana menurutmu poster-poster unik dan nyeleneh dari para mahasiswa tersebut?