Orangtua Bayi Kembar Siam Fadli dan Fadlan Bingung Biaya Perawatan, Buat Makan Saja Susah

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi kembar siam Fadli-Fadlan dirujuk RSUD Sayang Cianjur ke RSHS Bandung untuk perawatan lebih lanjut, Kamis (22/8/2019).

Laporan Wartawan Tribun, Feri Amiril Mukminin 

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR -  Ibu bayi kembar Siam, Ani (30), terlihat pasrah menunggu pihak medis dan suaminya, Sahudin (50), di UGD Anak, RSUD Sayang Cianjur, Kamis (22/8).

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan akhirnya bayi kembar Siam Fadli dan Fadlan (9 bulan) dirujuk ke Bandung sekitar pukul 15.00 WIB.

Ani (30) dan kakaknya, Samsi (40), yang menunggu bayi kembar di RSUD Sayang Cianjur mengaku kebingungan untuk biaya menunggu bayi kembar siam selama di rumah sakit.

Mengcover Lagu Love Of My Life, Pria Asli Indonesia Ini Disukai Queen Asli, Aksinya Curi Perhatian

Jessica Iskandar Cium Pipi Richard Kyle, Senang Dibelikan Apartemen, Ekspresi Wajah Diperbincangkan

Mereka mengaku sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh tani dan tak punya uang lebih untuk biaya makan apalagi untuk membiayai operasi anaknya.

Tiba di RSUD Cianjur keduanya pun mengaku belum makan sejak semalam. Keduanya sempat enggan untuk diajak mengobrol dan memilih untuk menjawab pertanyaan seperlunya.

Keduanya mengatakan masih menunggu ayah dari bayi kembar siam yang masih dalam perjalanan dari Cianjur selatan ke rumah sakit. Sebelum diwawancara di rumah sakit, keduanya meminta belas kasihan karena mengaku belum makan.

Terdengar tangisan dari Fadli dan Fadlan, sang ibu pun lalu menggendong dan menenangkannya. Setelah agak tenang, barulah kakak dari Ani mau menjawab beberapa pertanyaan.

Ruben Onsu Kaget Orang Yang Pernah Kerja Bareng Teror Dirinya, Ruben Disebut Sempat Ingin Bunuh Diri

Setelah Keluar dari NOAH, Uki Tak Ragu Bongkar Sifat Asli Ariel yang Sebenarnya, Senggol Hal Ini

Samsi mengatakan ia ketitipan bayi adiknya sudah dua minggu. Ia pun sedikit kebingungan merawat bayi kembar siam karena sehari-hari ia bekerja sebagai buruh tani.

Ia mengaku hanya menunggu adiknya jika akan berobat bayi kembar siam Fadli dan Fadlan yang kini berumur sembilan bulan, karena ia pun tak punya uang untuk berobat.

"Kami hanya buruh tani pa, kami berharap bantuan," ujar Samsi.

Senada dengan Samsi, Ani berharap yang terbaik untuk kedua anaknya. Ia mengaku sejak pulang dari RSUP Hasan Sadikin beberapa bulan lalu, ia masih suka berobat jalan ke Bandung.

"Kalau untuk berobat jalan masih dilakukan ke Bandung," katanya.

Ia mengaku suka kebingungan biaya untuk menunggui anaknya di rumah sakit. "Biaya makan kami yang menungguinya yang suka sulit," kata Ani.

Ani mengatakan, ia masih harus bolak-balik ke Bandung diduga karena anaknya belum cukup umur untuk dilakukan operasi setelah lahir.

Halaman
12

Berita Terkini