Di rumah itu, harga diri dan masa depan Bunga tercabik-cabik.
Setelah ibunya meninggal, Bunga hidup bersama ayah kandungnya.
Bukan mendapat kasih sayang, Bunga justru hidup seperti di neraka.
Dia berusaha menyimpan kepahitan dalam hidupnya seorang diri.
Tetapi jiwanya memberontak meski diwarnai ketakutan.
Lapor polisi
Tak tahan menerima perlakuan dari ayah kandungnya, pada Kamis (15/8/2019), Bunga melaporkan pelaku kepada Polres Bateng.
Bunga meminta perlindungan dari keluarga orangtuanya atas nasib yang menimpanya.
Pelaku mendengar dirinya dilaporkan ke polisi, mengambil langkah seribu.
Dia bersembunyi di kebun warga kawasan Dusun Nadi Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar.
Polisi mencium keberadaan E di salah satu pondok kebun warga.
Pada Jumat (16/8/3/2019) sekitar pukul 19.30, polisi menggerebek persembunyian E di pondok kebun.
Mau kabur ditembak
E membawa senjata tajam tak mau ditangkap begitu saja.
Dia memilih kabur sambil menyabetkan pisau ke arah polisi.
Satu polisi nyaris kena pisau yang diayunkan E.
Ketika E mau menyabetkan untuk kedua kalinya, polisi mengambil tindakan tegas dan terukur.
Kaki kiri E kena tembak dan menyebabkan dia tersungkur tak berdaya.
Sementara Kapolres Bateng, AKBP Edison LB Sitanggang melalui Kasat Reskrim AKP Robby Ansyari membenarkan anak buahnya menangkap E.
"Pelaku ditembak karena melawan petugas. Dia menyabetkan pisau 30 cm dan mau kabur, hampir melukai anggota," kata AKP Robby.
AKP Robby menambahkan E dijerat dengan UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
E secara sengaja memaksa atau mengeksploitasi tubuh anak di bawah umur secara berulang-ulang. (Bangka Pos/antoni/joni)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Perkosa Anak Kandung, 2 Pria di Bangka Belitung Ditembak Polisi, Korbannya Ada yang Gadis Belia, https://bangka.tribunnews.com/2019/08/19/perkosa-anak-kandung-2-pria-di-bangka-belitung-ditembak-polisi-korbannya-ada-yang-gadis-belia?page=all.
Penulis: Alza Munzi
Editor: Alza Munzi