Menjelang kejuaraan dunia 2019 pertengahan bulan Agustus ini, Jojo diharapkan tetap melanjutkan konsistensinya agar semakin melejit ranking dunianya.
Ganda Campuran Indonesia Perlahan Namun Pasti Temukan Konsistensi
Di sektor ganda campuran, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil masuk peringkat 10 besar dunia.
Hafiz/Gloria bergabung dengan pasangan Praven/Melati sebagai pebulutangkis campuran berasal dari Indonesia yang berhasil masuk ranking 10 besar dunia.
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi penentu lolosnya tim Indonesia ke babak semifinal Piala Sudirman 2019. (Dok: PBSI)
Dilansir dari situs resmi BWF, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berada di posisi 6 dunia dengan poin 64.727 setelah menjalani jumlah turnamen sebanyak 21 sepanjang tahun 2019.
Sedangkan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil naik tiga peringkat ke posisi 10 dunia dengan poin sebanyak 57.871.
Sektor Ganda Putri Masih Butuh Konsistensi
Di sektor ganda putri, andalan pasangan Indonesia Greysia Polli/Apriyani Rahayu masih belum bisa menampilan konsistensinya.
Tercatat, dalam dua turnamen terakhir yang mereka ikuti pasangan Greysia/Polli selalu terhenti di babak perempat final.
Di turnamen Thailand terbuka mereka kalah di laga perempat final melawan ganda Korsel, Chang Ye-na/Kim Hye-rin dengan skor akhir 21-9, 21-23, 19-21.
Di turnamen sebelumnya yang dihelat di Jepang, langkah mereka juga harus terhenti di babak perempat final. Greysia/Apriyani kalah dari wakil Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong, lewat dua gim langsung 12-21 dan 12-21.
Hal ini menjadi PR besar, mengingat belum konsistensinya sektor ganda putri guna mendulang prestasi di berbagai turnamen yang diikuti.
Selain Greysia/Polli, tercatat pasangan ganda putri yang sering berlaga di turnamen besar adalah Della Destiara Haris/ Rizki Amelia Pradipta dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta yang masih berusaha menampilkan performa terbaiknya di setiap turnamen.
Sektor tunggal putri Indonesia dibilang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi pelatih.
Hal ini karena dalam setiap turnamen yang dihelat, tunggal putri Indonesia selalu kesulitan untuk melangkah jauh ke babak selanjutnya.