Bahkan, bocah itupun menggoyang-goyangkan gelas kosong tersebut.
"Ya benar-benar sampai tetes terakhir minumnya, jujur saya baru lihat ada yang minum susu sampai seperti itu," ujar Atun Rohayatun.
Cuma Duduk dan Perhatikan Murid Lain di Gerbang Luar Sekolah
Sebelum diajak bersekolah, Jodi ternyata sering datang ke SDN Margabakti, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.
Guru SDN Margabakti, Atun Rohayatun, mengatakan, biasanya Jodi datang untuk jajan ke pedagang di sekitar sekolah.
"Saya sering lihat Jodi datang, suka jajan dan memperhatikan murid yang sekolah," kata Atun Rohayatun saat ditemui di SDN Margabakti, Rabu (31/7/2019).
Ia mengatakan, guru-guru lain juga sering melihat tingkah Jodi yang kerap mengamati murid-murid SDN Margabakti.
Karenanya, guru-guru SDN Margabakti berinisiatif mengajak bocah berusia 7 tahun itu bersekolah.
Bahkan, guru-guru juga menyiapkan seragam dan perlengkapan sekolah lainnya untuk Jodi.
"Alhamdulillah dia mau sekolah meski awalnya enggak mau," ujar Atun Rohayatun.
Menurut dia, guru-guru SDN Margabakti mendekati Jodi terlebih dahulu sebelum mengajaknya sekolah.
Beberapa guru sempat berbincang ringan dengan Jodi sekadar mengetahui asal-usulnya hingga tidak sekolah.
Dari situlah didapat informasi bahwa Jodi berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal bersama kakek, nenek, dan kedua kakaknya.
Selanjutnya guru-guru pun menyiapkan seragam dan perlengkapan sekolah untuk Jodi.
"Kami ajak Jodi sekolah karena itu kan haknya," kata Atun Rohayatun.