dimandikan karena mengakui dirinya belum mandi.
Selanjutnya Jodi pun dipakaikan seragam dan diberi makan. Atun mengatakan, saat itu Jodi sangat lahap menyantap makanannya.
"Saya antar dia pulang, karena ingin bilang ke neneknya agar besok Jodi sekolah lagi," kata Atun Rohayatun.
Namun, Atun mengaku terkejut melihat kondisi rumah Jodi yang dinilai memprihatinkan itu. Pasalnya, rumah berukuran kira-kira 3 x 6 meter itu hanya disangga tiang kayu.
Atap plafonnya juga tampak berlubang di sana-sini sehingga dipastikan membuat air hujan mudah masuk ke dalam rumah. Rumah yang berada di atas bukit itu pun harus ditempuh dengan berjalan kaki karena melewati jalan setapak.
"Enggak ada lemari di rumah itu, baju-bajunya bertumpuk di kamarnya," ujar Atun Rohayatun.
Kisah Jodi ini jadi viral lantaran Atun mengunggahnya di akun Instagramnya. Begini tulisan Atun selengkapnya
"Ingin cerita sedikit tentang muridku jodi.
Jodi anak kelas 1 yg baru masuk hari ini, padahal sekolah udah berjalan satu minggu.
Dia tu maf ya termasuk anak yg terlahir dari keluarga kurang mampu,
awal nya dia ga sekolah tapi dia sering main ke sekolah dengan memakai baju kotor dan tanpa memakai sandal,
awalnya disuruh sekolah dia ga mau, tapi singkat cerita dia di bujuk untuk sekolah dan ahirnya mau,
hari senin kemarin kepsek ku menyuruhku dan bu@dinywd untuk membelikan seragam sekolah.
Hari selasa saya dan bu diny uda ga sabar pengen ketemu jodi, eh di tungguin dia ga datang ke sekolah,
tapi setelah di tungguin sekitar jam 8 nan dia datang ke sekolah dan jajan,