Gelar Simulasi PPDB, Disdik Jabar Jelaskan Jalur-jalur Yang Mesti Dilakukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa dan orangtua siswa membaca alur PPDB di SMA 2 di Kota Bandung, Kamis (13/6).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

BANDUNG - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menggelar simulasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 2 Bandung, Kamis (13/6/2019).

Simulasi tersebut bertujuan untuk mempraktekkan Prosedur Operasional Standar (POS) PPDB kepada dinas pendidikan kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dewi Sartika mengatakan nantinya kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota wajib mengedukasi seluruh kepala sekolah di wilayahya untuk menjalankan PPBD sesuai dengan POS dan regulasi yang telah ditetapkan.

“Target dari simulasi ini adalah memberikan informasi, terutama praktek situasi lapangan terkait dengan peningkatan pemahaman untuk alur pendaftaran pada saat PPDB,” katanya di sela simulasi tersebut.

Simulasi ini, katanya, bisa menjadi model dan bisa dilihat oleh kepala sekolah dan kepala disdik tingkat kabupaten/kota, supaya bisa ditularkan ke sekolah-sekolah yang lainnya.

Dalam simulasi tersebut, Dewi Sartika berperan sebagai orang tua siswa. Ada beberapa tahap yang dia lakukan sampai pendaftaran selesai. Pertama, mengambil nomor antrean untuk pengecekan berkas-berkas.

Nantinya, ada petugas PPDB dari sekolah bersangkutan memeriksa dan memastikan semua persyaratan yang ada dalam berkas.

Tujuh Hari Lagi PPDB SMA di Jabar Dibuka

Kuota PPDB SMA/SMK di Jabar Dapat Tambahan 7 Persen

Setelah itu, orang tua siswa dan petugas PPDB akan menentukan titik koordinat atau jarak rumah ke sekolah yang bersangkutan. Jika titik koordinat telah ditentukan, orang tua siswa dan petugas wajib membuat kesepakatan terlebih dahulu sebelum memasukkan data pendaftaran ke dalam sistem.

Kemudian, orang tua siswa kembali mengambil nomor antrean untuk memasukkan data secara online. Orang tua siswa selanjutnya memilih jalur mana yang akan ditempuh, antara jalur zonasi, jalur prestasi, atau jalur perpindahan.

Jika orang tua siswa sudah selesai mengisi data secara online, mereka akan diberi bukti pendaftaran. Setelah itu, orang tua siswa tinggal menunggu hasil PPDB pada 29 Juni 2019. Mesti digarisbawahi, setiap jalur mempunyai syarat dan ketentuan, serta persentase penerimaan yang berbeda-beda.

“Persentase jalur zonasi itu 90 persen. Dari 90 persen itu, 20 persennya untuk jalur KETM, 15 persen untuk jalur zonasi kombinasi yang menggabungkan jarak dan hasil UN. Jadi, 55 persennya jalur zonasi murni. Sisanya, 5 persen jalur prestasi dan 5 persen jalur perpindahan,” kata Dewi Sartika.

Dewi Sartika memastikan pihaknya sudah menyiapkan PPDB dengan sebaik-baiknya, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia sampai sarana. Namun, dia tak menampik bahwa ada kendala yang mesti diselesaikan, yakni pemahaman orang tua siswa terkait PPDB itu sendiri.

“Seluruh kabupaten kota saya rasa sudah melaksanakan persiapan-persiapan peningkatan dari kemampuan SDM itu sendiri, sarana prasana, peraturan-peraturan dalam hal ini memberikan pemahaman kepada seluruh orang tua siswa,” katanya.

Kendala terutama adalah tingkat pemahaman dari orang tua itu sendiri. Secara masif pihaknya menggunakan segala upaya melalui media massa, media online, melalui media-media lain termasuk bertatap muka. (*)

Berita Terkini