Demo Tuntut Bupati Pati Mundur

Fakta-fakta Menarik Bupati Pati Sudewo Dipaksa Lengser Usai Rapat Paripurna DPRD

Bupati Pati, Sudewo, menegaskan bahwa dirinya tidak bisa langsung mundur hanya karena adanya tuntutan dari massa demonstran.

Ilustrasi Tribunnews.com
Ini Pernyataan Bupati Pati Sudewo Usai Rapat Paripurna Bersama DPRD 

TRIBUNCIREBON.COM- Bupati Pati, Sudewo, menegaskan bahwa dirinya tidak bisa langsung mundur hanya karena adanya tuntutan dari massa demonstran.

Ia menjelaskan, posisinya diperoleh melalui pemilihan rakyat secara konstitusional, sehingga pengunduran diri harus mengikuti prosedur yang berlaku.

Sebelumnya, ratusan warga dan aktivis berkumpul di depan kantor DPRD Kabupaten Pati, menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Sudewo.

Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam di Purwakarta dan Subang Merosot Selama 3 Hari, 1 Gram Jadi Segini

 Mereka mendesak agar sang bupati segera mengundurkan diri dari jabatannya. Aksi tersebut berlangsung bertepatan dengan agenda rapat paripurna antara DPRD dan pemerintah daerah.

“Tuntutan tadi sudah disampaikan, tetapi saya ini dipilih rakyat secara konstitusional dan demokratis. Jadi, tidak bisa saya berhenti hanya karena tuntutan itu. Semua ada mekanismenya,” ujar Sudewo usai rapat paripurna bersama DPRD pada Rabu (13/8/2025), menanggapi aksi besar yang mendesak dirinya lengser.
 
 Menanggapi desakan tersebut, Sudewo menegaskan bahwa dirinya menghormati aspirasi masyarakat, namun semua proses politik dan pemerintahan harus berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Baca juga: Naik Penyidikan, Polres Indramayu Bentuk Tim Khusus Kasus Kematian Putri Apriyani

“Tuntutan tadi sudah disampaikan. Tapi saya ini dipilih rakyat secara konstitusional dan demokratis. Jadi, tidak bisa saya berhenti hanya karena tuntutan itu. Semua ada mekanismenya,” kata Sudewo usai rapat paripurna

Demo Ricuh

Sebelumnya diberitakan, demo menuntut Bupati Pati Sudewo di depan kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) berlangsung ricuh.

Sudewo sempat dilempar sandal dan air minum kemasan saat mencoba menyapa para pendemo dari mobil rantis polisi.

Massa mendorong pagar kantor Bupati Pati untuk memaksa masuk.

Massa yang tersulut emosi juga membakat mobil Provos Polres Grobogan.

Baca juga: Naik Penyidikan, Polres Indramayu Bentuk Tim Khusus Kasus Kematian Putri Apriyani

Aksi itu terjadi saat Sudewo menemui massa dengan menaiki mobil rantis polisi.

Demo dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.

Emosi masyarakat semakin memuncak saat Sudewo mengaku tidak takut didemo.

 "Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," kata Sudewo pada Rabu (6/8/2025).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved