DPRD Kota Cirebon Soroti Sekolah Swasta yang Nyaris Tutup, Ini Usulan Solusinya
Sejumlah sekolah swasta tingkat SMA di Kota Cirebon kekurangan murid di tahun ajaran ini.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Nasib sekolah swasta di Kota Cirebon kini kian memprihatinkan.
Minimnya jumlah siswa baru membuat sejumlah sekolah terancam tutup, bahkan beberapa hanya mendapat satu siswa atau bahkan tidak sama sekali dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Kondisi ini memantik perhatian dari legislatif daerah.
Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani menilai, situasi ini sudah harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret oleh pemerintah.
"Ya, saya sudah mendengar langsung kondisi yang dialami sekolah swasta baik SMP, SMA, dan SMK yang ada di Kota Cirebon."
"Kami sudah mendengar keluhan mereka dan ini memang harus segera disikapi agar ke depan tidak lagi sepi peminat,” ujar HSG, sapaan akrabnya kepada media, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, Pemerintah Kota Cirebon bisa meniru langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang pernah dikaji langsung bersama Dinas Pendidikan Jakarta.
Salah satu solusinya adalah menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dengan sekolah-sekolah swasta.
“Di Jakarta, Disdik menggandeng beberapa sekolah swasta yang sepi peminat untuk bekerja sama."
"Mulai dari pembebasan biaya SPP hingga bantuan uang gedung."
"Tapi bantuan uang gedung tidak full ya, besarannya tergantung komunikasi antara sekolah dan dinas pendidikan,” ucapnya.
Ia menambahkan, kebijakan SPP gratis pun dilakukan dengan kuota tertentu dan terbukti mampu meningkatkan minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di swasta.
Kebijakan serupa, menurut HSG, sangat mungkin diterapkan di Cirebon.
“Disdik Kota Cirebon bisa menggandeng beberapa sekolah swasta yang bisa diajak kerja sama."
"Tidak semua sekolah swasta punya kemampuan finansial yang kuat."
"Gaji guru pun sangat bergantung pada jumlah siswa."
"Jangan disamakan semua yayasan itu kaya, belum tentu juga,” ujar dia.
Namun demikian, HSG menilai akar persoalan juga terletak pada pola pikir masyarakat yang masih menganggap sekolah negeri lebih unggul dibandingkan swasta.
“Mind set warga Cirebon itu masih kuat ingin anaknya masuk negeri."
"Sekolah negeri dianggap elit dan seakan-akan gratis."
"Gimana kita mau tawarkan sekolah swasta kalau mind set-nya begitu? Padahal sekolah swasta juga banyak yang SPP-nya gratis,” katanya.
HSG berharap, Pemkot Cirebon bisa lebih aktif merangkul sekolah swasta sebagai alternatif pendidikan yang setara, terutama saat kuota sekolah negeri sudah tak mampu menampung seluruh siswa.
“Digandeng saja, sekolah swasta bisa jadi solusi ketika di negeri tidak tertampung,” ujarnya.
Kondisi krisis ini sebelumnya dibeberkan Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah SMK Swasta (FKKS) Kota Cirebon, Ari Nur Rahmat.
Ia menyebut, banyak SMK swasta nyaris tidak mendapat murid sama sekali, bahkan ada yang terancam tutup.
“SMK Cipto tadinya dapat dua siswa, sekarang tinggal satu."
"Bahkan SMK Pakungwati yang tadinya ada satu siswa, sekarang nol."
"Informasinya, sekolah itu bakal tutup karena nggak ada siswanya,” ucap Ari saat diwawancarai di SMK Cipto, Jumat (18/7/2025).
Berdasarkan data FKKS hingga 18 Juli 2025, beberapa SMK yang hanya mendapat siswa baru di bawah lima orang adalah SMK Cipto (1 siswa), SMK RISE (1 siswa), SMK Telkom BA (5 siswa), dan SMK Widut (4 siswa).
Sementara itu, SMK Pakungwati nihil pendaftar.
Ari berharap Gubernur Jawa Barat turut turun tangan mengatasi krisis pendidikan swasta yang juga menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional.
“Kalau saya baca di media, Pak Gubernur ada rencana ngobrol dengan pihak swasta."
"Tentunya kita tunggu dan sambut baik."
"Kira-kira kapan nih Pak Gubernur mau ngajak kita swasta ini rembug bareng-bareng?” ucap dia.
Ia menegaskan, bahwa krisis ini tak hanya terjadi di SMK, melainkan juga menyasar SMA swasta.
Menurutnya, kondisi ini adalah sinyal darurat yang tak boleh diabaikan.
“Ke depan harus ada solusi nyata agar pendidikan swasta tidak semakin terpinggirkan."
"Selama ini sekolah swasta juga turut menopang pendidikan nasional,” katanya.
Baca juga: Ada SMK Swasta di Cirebon Cuma Dapat 1 Siswa Baru, FKKS Minta Gubernur Jabar Turun Tangan
Polemik Kenaikan PBB Mulai Ada Titik Terang, Ini Kata Ketua DPRD Kota Cirebon |
![]() |
---|
DPRD Kota Cirebon Gelar Paripurna Simak Pidato Presiden Prabowo, Andrie Sulistio Ingatkan Soal Ini |
![]() |
---|
Bunyi Pasal 9 yang Akan Direvisi DPRD Kota Cirebon Imbas Protes Kenaikan PBB 1.000 Persen |
![]() |
---|
Karang Taruna di Kota Cirebon Harus Lebih Berperan, Dapat Dukungan dari DPRD |
![]() |
---|
Direksi dan Dewas PAM Tirta Giri Nata Harus Dievaluasi, Desak Komisi II DPRD Kota Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.