Nasib Laptop Chromebook di Jabar
Chromebook Bantuan Nadiem Jadi Berkah di SMP Nasional Indramayu, Anak Tak Mampu Bisa Pegang Laptop
SMP Nasional Indramayu mendapatkan bantuan 15 laptop Chromebook dua tahun lalu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sedikitnya 200 sekolah di Kabupaten Indramayu mendapat bantuan laptop Chromebook bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sebagian sekolah mengaku bersyukur dengan bantuan tersebut.
Misalnya saja di SMP Nasional Indramayu, total ada sebanyak 15 unit Chromebook yang diterima pada 2023.
Sampai saat ini, laptop Chromebook masih digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti ulangan kenaikan kelas, kursus, hingga praktik pelajaran komputer, dan masih banyak lagi.
“Kami dapatnya cuma 15 unit, justru kami berharapnya ada tambahan bantuan lagi,” ujar Kepala SMP Nasional Indramayu, Yuyun kepada Tribuncirebon.com, Jumat (18/7/2025).
Yuyun menyampaikan, walau berstatus swasta tapi sekolahnya menggratiskan biaya sekolah.
Mayoritas siswa di sana pun berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah dan anak yatim.
Sehingga, saat para siswa mendapat giliran menggunakan laptop tersebut, kata Yuyun, anak-anak sangat antusias sekali.
Ia juga tidak memungkiri jumlah bantuan 15 unit ini masih sangat kurang, pihak guru pun sampai meminjamkan laptop mereka untuk digunakan oleh anak-anak.
“Soalnya kan cuma ada 15 unit, sedangkan satu sesi itu banyak,” ujar dia.
Yuyun menyampaikan, oleh pihaknya bantuan laptop Chromebook ini sangat dijaga sekali perawatannya. Pihak sekolah tidak ingin laptop tersebut sampai rusak.
Hal itu demi kepentingan anak-anak, apalagi mereka sekarang ini dihadapkan dengan era modernisasi.
Harapannya walau berasal dari keluarga tidak mampu mereka juga bisa mengoperasikan teknologi.
“Jadi bantuan ini sangat bermanfaat, syukur-syukur bisa ditambah lagi bantuannya dari pemerintah,” ujar dia.
Di sisi lain, Yuyun menyampaikan, sekolah yang dipimpinnya tersebut memang jarang sekali mendapat bantuan dari pemerintah.
Bantuan berupa teknologi seperti laptop Chromebook ini jadi yang pertama bahkan satu-satunya bantuan yang diterima.
Untuk operasional sekolah sendiri sebisa-bisa diusahakan oleh pihak sekolah tanpa harus membebani orang tua siswa.
Yuyun dalam hal ini hanya berharap para siswanya bisa punya mimpi dan tidak sampai putus sekolah.
“Makanya laptop ini kami jaga, jangan sampai rusak mas, karena tidak ada lagi kasian anak-anak,” ujar dia.
Chromebook sendiri diketahui merupakan jenis laptop dengan sistem operasi Chrome OS yang dikembangkan oleh Google.
Berbeda dari laptop Windows atau Mac, Chromebook dirancang untuk bekerja dengan aplikasi web dan penyimpanan berbasis cloud.
Walau memiliki fitur canggih, Chromebook ini disoroti oleh Kejaksaan Agung, terutama dari sisi program pengadaannya.
Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim diketahui telah dua kali diperiksa penyidik karena diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan 1,2 juta unit Chromebook senilai Rp 9,3 triliun.
Menurut penyidik, program ini merugikan negara hingga Rp 1,98 triliun karena banyak unit tidak dapat dimanfaatkan maksimal di daerah 3T yang kesulitan akses internet.
Baca juga: Laptop Bantuan Nadiem Makarim Masih Oke di SMPN 1 Cirebon, Dipakai untuk ANKB Hingga OSN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.