Batik Asal Majalengka

Cetak Rekor Muri, Inge Rahayu Pamerkan Batik Asal Majalengka di Kancah Nasional

Kain batik khas Majalengka kembali unjuk pesona di ajang nasional. Kali ini, batik buatan UMKM asal Majalengka ikut dilelang dalam Lelang Wastra Nusan

TribunCirebon.com/ Adim Mubaroq
Inge Rahayu Pamerkan Batik Asal Majalengka di Kancah Nasional, Ada Rekor Muri 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kain batik khas Majalengka kembali unjuk pesona di ajang nasional. Kali ini, batik buatan UMKM asal Majalengka ikut dilelang dalam Lelang Wastra Nusantara.

Acara ini menjadi istimewa karena melibatkan pejabat lelang kelas II terbanyak dalam sejarah, dan telah mencetak Rekor MURI. Acara berlangsung Rabu, 9 Juli 2025, secara hybrid (online dan offline) dan dipusatkan di Pendopo Kanwil DJKN DKI Jakarta.

Salah satu yang ikut ambil bagian adalah Inge Rahayu Riyandini, yang menjadi Pejabat Lelang Kelas II wilayah Cirebon dan berasal dari Majalengka.

Baca juga: MELESAT Rp8.000, Harga Emas Antam Hari Ini di Kuningan dan Indramayu Naik, 1 Gram Jadi Segini

Dalam kesempatan tersebut, Inge melelang Batik Majalengka karya UMKM Batik Miranti. Batik ini menampilkan motif lokal seperti mangga gedong gincu, daun teh, dan daun pakis dalam warna biru muda yang menenangkan.

Batik ini dilelang dengan nilai limit hanya Rp200.000, Menurut perempuan yang aktif sebagai profesional muda di bidang hukum di Majalengka, produk budaya lokal Majalengka bisa tetap terjangkau harganya, namun tetap bernilai tinggi.

“Kami ingin membuktikan bahwa lelang bukan hanya untuk barang sitaan atau barang eksekusi, tapi juga dapat menjadi alat efektif untuk memperluas jangkauan produk lokal ke pasar yang lebih luas. Ini saatnya pelaku UMKM melihat lelang sebagai peluang,” ujar Inge Rahayu saat berbincang dengan Tribun di Majalengka, Kamis (10/7/2025).

Baca juga: Amerika Serikat Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Pengrajin Lokal Keramik Plered Purwakarta Terhambat

Partisipasi Inge dalam lelang ini sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata untuk promosi UMKM Majalengka, terutama agar produk lokal bisa dikenal lebih luas melalui skema lelang sukarela yang aman, resmi, dan terstruktur.

Ia juga mengajak para pelaku UMKM, dinas koperasi, serta lembaga pemerintah dan ekonomi kreatif di berbagai daerah untuk memanfaatkan skema lelang sebagai strategi pemasaran yang baru.

Baca juga: Jadwal Lengkap Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Ramah, Ini Daftar Materi MPLS

Menurut Inge, kain tradisional tidak hanya dilihat sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai aset ekonomi daerah yang mampu membuka lapangan kerja, memperkuat identitas lokal, dan mengangkat nama daerah seperti Majalengka ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Ini bukan sekadar acara lelang, tetapi gerakan bersama untuk menjadikan produk Indonesia tuan rumah di negeri sendiri,” pungkas Inge. 

 


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved