Layanan Gratis Bagi Korban Kekerasan di Cirebon Diserbu Warga Luar Daerah, Dinkes Angkat Bicara
PPT di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunungjati, Kota Cirebon, Jawa Barat, terus memberikan layanan gratis bagi korban kekerasan
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunungjati, Kota Cirebon, Jawa Barat, terus memberikan layanan gratis bagi korban kekerasan.
Tak hanya warga Kota Cirebon, layanan ini kini juga banyak dimanfaatkan oleh warga dari luar daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Siti Maria Listyawaty menyebut, layanan PPT merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari para tenaga medis yang telah berjalan sejak tahun 2014.
“PPT ini adalah social responsibility dari para tenaga medis kami."
"Mereka bekerja tanpa bayaran sejak 2014,” ujar Maria kepada media, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Anggota DPRD Provinsi Jabar Toto Suharto Komitmen Kawal Perda Pendidikan Anak Bangsa di Kuningan
Layanan PPT di RSD Gunungjati, kata Maria, menjadi salah satu pionir perlindungan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
PPT terbentuk sejak 11 tahun lalu atas inisiatif sejumlah tokoh dan dokter spesialis di Kota Cirebon.
PPT memberikan berbagai layanan kepada korban kekerasan, mulai dari pendampingan psikologis, pemeriksaan forensik, hingga perawatan medis secara menyeluruh.
Semua pelayanan dilakukan secara sukarela.
"Para dokter seperti dokter forensik, psikolog, hingga spesialis lainnya bekerja berdasarkan keikhlasan."
"Tidak ada bayaran sama sekali,” ucapnya.
Baca juga: BIJB Kertajati Siapkan Aerospace Park, Dorong Daerah Ambil Peran Lewat Investasi dan Kolaborasi
Hingga awal Juli 2025, tercatat sudah 111 kasus kekerasan yang ditangani PPT RSD Gunung Jati.
Menariknya, mayoritas korban justru berasal dari luar wilayah Kota Cirebon.
"Kota Cirebon ini kecil. Kalau semua dibebankan ke kami, jelas berat."
"Kami dorong daerah lain juga aktif membentuk sistem perlindungan korban kekerasan secara menyeluruh dan gratis,” jelas dia.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri karena tenaga kesehatan yang tersedia terbatas, sementara kebutuhan layanan semakin meningkat.
Maria juga mengungkapkan, layanan sempat terganggu selama dua bulan terakhir akibat satu-satunya psikolog klinis yang bertugas mengalami sakit berat.
Hal ini membuat pelayanan terhadap korban tidak berjalan secara optimal.
"Tidak semua orang bersedia bekerja tanpa imbalan. Mencari pengganti tenaga sukarelawan bukan perkara mudah,” katanya.
Kendati demikian, Dinkes Kota Cirebon tetap berkomitmen penuh menjaga keberlangsungan layanan PPT demi membantu korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak.
“Kami pun bersama DP3APPKB Kota Cirebon selama ini telah menjalin koordinasi untuk menjangkau korban kekerasan hingga ke tingkat kelurahan melalui layanan Kontak Perasaan yang disiapkan sejak dini,” ujarnya.
Perseteruan RSD Gunung Jati dan Keluarga Pasien Digigit Ular Berakhir Damai: Pasien Minta Maaf |
![]() |
---|
Soal Infus Pasien Tak Dicabut Selama 3 Hari, Ini Klarifikasi RSD Gunung Jati Cirebon |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Balita di Purwakarta yang Disiksa Ayah Kandungnya, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Hadiah Ulang Tahun Kota Cirebon: Skrining Kanker dan Katarak Gratis di RSD Gunung Jati |
![]() |
---|
Pelayanan dan Keuangan RSD Gunung Jati Menjadi Sorotan Komisi III DPRD Kota Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.