Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya Tour Australia, Bawa 100 Bonek ke Australia, Latihan di Markas Timnas Aussie!

Aji Santoso dikabarkan akan kembali ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menjalani anniversary game kontra Green Force pada 28 Juni 2025.

ligaindonesiabaru.com
Tim Persebaya Surabaya Liga 1 2024/2025. Persebaya Surabaya Tour Australia, Bajol Ijo Bawa 100 Bonek ke Australia, Latihan di Markas Timnas Aussie! 

Bek kelahiran Skopje, 5 Oktober 1991 itu memiliki postur ideal 1,87 meter dan dikenal sebagai sosok tangguh dalam duel-duel udara maupun permainan bertahan.

Karier profesionalnya dimulai di Rabotnicki, Makedonia Utara lalu berlanjut ke berbagai klub di Eropa dan Asia seperti Sabah FC (Malaysia) dan Alashkert (Armenia). Dia bergabung dengan Dewa United pada 2022, bahkan sempat menjabat sebagai kapten tim.

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Sementara itu, Gali Freitas yang baru berusia 21 tahun dikenal sebagai pemain cepat dan lincah. Dia mengisi posisi winger dan musim lalu bermain untuk PSIS Semarang, mencetak 12 gol dari 61 penampilan sejak bergabung pada 2023.

 Pemain kelahiran Dili, 31 Desember 2004 itu sudah memperkuat Timnas Timor Leste dari level U-16 hingga senior, mencatatkan lebih dari 30 caps internasional dan menjadi top skor AFF U-16 2019 dengan tujuh gol.

Kehadiran Gali diprediksi akan menambah variasi serangan Persebaya dari sisi sayap, mengingat gaya bermainnya yang eksplosif dan penuh determinasi.

Baca juga: SELAMAT DATANG Felipe Americo Martins Goncalves, 4 Asisten Ini Masuk Kabinet Eduardo Perez Moran

Sementara itu, Persebaya Surabaya resmi mengumumkan Eduardo Perez Moran sebagai pelatih baru pengganti Paul Munster yang kontraknya tidak diperpanjang.

Manajemen Persebaya sudah menyiapkan tim kepelatihan barunya. Mereka tak hanya mengganti Munster, tapi juga mendatangkan asisten pelatih baru.

Selain Eduardo, Persebaya Surabaya juga bakal dibantu kabinet kepelatihan, diantaranya ada nama Shin Sang-Gyu sebagai Asisten Pelatih.

Kemudian Uston Nawawi sebagai asisten pelatih, dan Felipe Americo Martins Goncalves sebagai pelatih kiper.

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Manajemen Persebaya sebenarnya sudah memberikan bocoran soal ini ketika mereka mengumumkan melepas Paul Munster.

Menurut mereka, manajemen tidak hanya mendatangkan head coach semata, namun juga pelatih kepala dan kabinet-nya. Kabinet itu tentu merujuk pada sosok-sosok asisten pelatih yang akan membantu head coach.

 "Bermain di Liga 1 dan kompetisi antar klub Asean, akan menjadi tantangan baru yang harus dihadapi dengan pendekatan yang baru. Agar Green Force tampil kompetitif di 2 kejuaraan sekaligus," tulis statemen resmi manajemen Persebaya yang diunggah di Instagram, 24 Mei lalu.

 Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya yang Baru

Nama Eduardo Perez Moran sebenarnya sudah santer terdengar di telinga Bonek, para pendukung Persebaya. 

Meskipun Persebaya baru hari ini mengumumkan nama Eduardo Perez Moran sebagai head coach.

 Beragam respon memang muncul dari Bonek. Ada yang merespon positif, ada juga yang meragukan kemampuan Edu -sapaan Eduardo Perez Moran.

Wajar memang jika ada yang meragukan kapasitas Edu. Sebab dalam profil Edu yang ada di Transfermark -situs rujukan untuk melihat profil tim, pemain, dan pelatih sepak bola- pelatih asal Spanyol itu memang tidak banyak menangani tim sebagai head coach.

Ditambah lagi, sebelum munculnya nama Edu, ada beberapa pihak-pihak tertentu yang berupaya memainkan isu agar Persebaya memilih sosok pelatih tertentu.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

Sejak Paul Munster tidak diperpanjang Persebaya, memang isu liar berkembang di media sosial. Sejumlah nama pelatih dikaitkan dengan Persebaya. Yang paling santer tentu Stefano Cugurra alias Teco.

Sebelum Liga 1 berakhir, pelatih asal Brasil itu memang sudah mengumumkan dirinya bakal berpisah dengan Bali United di akhir musim.

Teco dikaitkan dengan Persebaya karena memang ia pernah menukangi Persebaya. Namun saat itu masih menjadi pelatih fisik mendampingi Jacksen F. Tiago. Nah, dalam perjalanannya Teco memang berhasil membuktikan diri dia mampu menjadi head coach.

Baca juga: SELAMAT DATANG Shin Sang-Gyu, Asisten Shin-Tae Yong Ini Resmi Jadi Staff Pelatih Persebaya

Persebaya Tunjuk Asisten STY, Shin Sang Gyu Jadi Asisten Pelatih 

Siapa lagi Kabinet Setelah Timnas yang ada di Persebaya? Selain Edu yang pernah menukangi Timnas Indonesia, manajemen Persebaya menunjuk Shin Sanggyu sebagai asisten pelatih.

 Shin Sanggyu merupakan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sebelum melatih timnas Indonesia bersama STY, Sanggyu punya pengalaman malang melintang sebagai asisten pelatih level timnas.

Shin Sanggyu tercatat pernah melatih Timnas putra Korea Selatan (Korsel) U23 dan Timnas putri Korsel U20. Di timnas putri Korsel U20, Shin Sanggyu bahkan pernah merasakan Piala Dunia 2016.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

Shin Sanggyu juga pernah mendapatkan kepercayaan menjadi pelatih timnas senior Korsel. Saat itu ia turut merasakan membawa timnas senior Korsel berlaga di Asian Games 2014 dan Olimpiade Brasil 2016.

 Selain itu Shin Sanggyu juga pernah berada di Timnas Tiongkok U23. Saat itu ia berkesempatan bersama pelatih legendaris Belanda, Guus Hiddink.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini di Subang dan Sumedang, Antam LM Naik dan Pegadaian Anjlok Segini

 Profil Eduardo Perez Moran

Edu yang lahir 2 Desember 1976 di Madrid, Spanyol itu memang minim menjadi head coach. Background-nya juga seorang kiper. Namun selama menjadi asisten pelatih, Edu sebenarnya termasuk aktor intelektual di balik strategi tim yang dibelanya.

Meskipun hanya sebagai asisten pelatih, namun Edu pernah merasakan berada di tim-tim yang punya nama besar. Ia mengawali karier kepelatihannya di klub Girona, Spanyol.

Dari Spanyol, ia kemudian banyak menimba pengalaman kepelatihan di liga-liga Timur Tengah. Ia pernah berada di balik strategi Al Jazira (Uni Emirat Arab). 

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Setelah dari Al Jazira, ia kemudian diajak Luis Milla untuk menukangi timnas Indonesia. Sebelum Milla cabut dari timnas, Eduardo lebih dulu memilih kembali ke Timur Tengah. Ia menjadi asisten pelatih di Al Saad yang bermain di Liga Qatar. Di sinilah, Edu kemudian punya kedekatan cukup intens dengan Xavi Hernandez.

 Setelah di Al Saad, Edu kembali ke Indonesia. Ia mendapatkan kepercayaan di tim kepelatihan Persija Jakarta. Petualangannya kemudian berlanjut dengan menjadi head coach di PSS Sleman.

Memang, Edu tidak lama jadi pelatih kepala di PSS. Kabar yang berkembang ketika itu yang membuatnya mundur bukan karena prestasi tim tapi karena adanya konflik internal.

Baca juga: Kapan Libur Idul Adha 2025? Segera Cek Tanggal Merah di Bulan Juni, Ada 2 Kali Long Weekend

Selepas dari PSS, Edu kembali ke Spanyol. Melatih Villarrobledo. Dari sana kemudian ia banyak berada di Amerika Serikat untuk mengembangkan akademi dari tim Brooklyn United.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved