Kasus Leptospirosis di Cirebon

Ada Warga Positif Leptospirosis, Tikus Botak di Desa Melakasari Cirebon Diburu, 12 Tikus Ditangkap

Ada Warganya Positif Leptospirosis, Tikus Botak di Desa Melakasari Cirebon Diburu, 12 Tikus Ditangkap Tapi Bukan Target

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Warga dan pemerintah Desa Melakasari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, tengah dibuat waspada sejak salah satu warganya dinyatakan positif terinfeksi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis. Sejak itu, perburuan tikus secara masif dilakukan selama dua hari terakhir, namun tikus yang dicari belum juga ditemukan. 

“Pasien sekarang sedang isolasi mandiri. Setiap pagi juga dianjurkan untuk berjemur."

Baca juga: Mengintip Sejumlah Polsek di Wilayah Hukum Polres Kuningan Lakukan Bersih-bersih Lingkungan


"Tim medis juga meminta agar masyarakat tidak menjauhi pasien karena bakteri Leptospirosis tidak menular lewat pernapasan,” katanya. 

Ia menyebut, penularan hanya bisa terjadi melalui kontak dengan air urine, kotoran, atau makanan sisa pasien.

Karenanya, keluarga pasien diminta menjaga jarak dan menghindari makan dari satu wadah bersama hingga pasien dinyatakan sembuh total.

Sochibi menduga, tikus pembawa bakteri bukan berasal dari lingkungan desa, melainkan terbawa arus banjir dari wilayah luar.

Baca juga: Jadwal Pramusim Persib Bandung, Terdekat Akan Jalani Laga Piala Presiden 2025


“Bisa jadi tikus itu bukan berasal dari desa kami, tapi terbawa banjir dari luar. Makanya kami terus waspada dan akan terus mencari sampai tikus itu ditemukan. Harapan kami, warga bisa kembali tenang,” ujarnya.

Kasus Leptospirosis ini pertama kali terungkap melalui surat edaran resmi yang dikirim Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melalui Puskesmas Gebang, Selasa (10/6/2025).

Dalam surat itu disebutkan bahwa satu warga Desa Melakasari dinyatakan positif Leptospirosis dan statusnya ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Kami kaget dan heran atas temuan ini. Kami baru mengetahui kasus tersebut dari surat resmi yang diterima hari ini."

Baca juga: 13 Dokumen Persyaratan Khusus SPMB Jabar 2025 yang Wajib Dibawa saat Daftar Jenjang SMA/SMK


"Jujur kami merasa kaget sekaligus heran karena seumur-umur baru mendengar adanya kabar tersebut, dan kebetulan terjadi di desa kami,” ucap Sochibi.

Menindaklanjuti temuan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon langsung mengirim Tim Surveilans untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan edukasi kepada warga setempat.

“Kami sudah diminta untuk bekerja sama dengan Puskesmas Gebang untuk melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahaya Leptospirosis, penyebab, serta cara pencegahannya,” jelas dia.

Pemerintah desa bersama warga pun bertekad akan terus memburu tikus pembawa bakteri tersebut.

Baca juga: Cuaca Panas Tak Halangi Semangat! Ratusan Atlet Selam Ramaikan Kejurnas di Kota Cirebon


Langkah pencegahan lain seperti penyemprotan disinfektan dan pengendalian populasi tikus juga mulai dilakukan di seluruh dusun, terutama di sekitar rumah pasien.

“Jangan anggap remeh penyakit ini. Kami akan kejar tikus-tikus itu sampai ketemu,” katanya. 

 

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved