Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha 2025 : Tiga Kunci Kesuksesan Nabi Ibrahim

Bagi khatib yang bertugas berikut contoh teks khutbah Jumat yang dilansir dari khutbahsingkat.com :

|
gramedia.com
Ilustrasi khutbah Jumat. 

Hal tersebut kita lakukan karena takwa merupakan nilai esensial dalam hidup sebagai muslim.

Takwa bagi generasi modern juga bisa dimaknai dengan meningkatkan belajar, meraih prestasi, disiplin, unggul, rajin shalat lima waktu dan beribadah kepada Allah.

Sebaliknya menjauhi larangan Allah, seperti menjauhi narkoba, menghindari hoaks dan ujarna kebencian, menjauhi radikalisme dan terorisme, menjauhi permusuhan demi membangun dan membela NKRI yang bermartabat.

Alhamdulillah, siang hari ini kita semua berbahagia, karena dapat melaksanakan shalat Jumat bersama usai merayakan ‘Îdul Adhâ dengan selamat dan sejahtera.

Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha.

Kemarin kita sudah melaksanakan Idul Adha.

Secara bahasa, ‘îd memiliki makna hari raya, adhâ bermakna hewan sembelihan, artinya pada hari itu kita diperintahkan Allah untuk berkurban dengan menyembelih binatang untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Hari istimewa itu juga dapat dinamakan dengan hari raya haji, karena sehari sebelumnya umat Muslim yang berhaji melaksanakan wukuf di Arafah.

Hari raya Idul Adha juga dinamakan dengan hari raya besar, idul kabir, karena mengingat peristiwa penting sejarah nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Kendati telah berlalu, mari kita bersama belajar dari kesuksesan Nabi Ibrahim AS.

Imam Nawawi bin Umar al-Bantani al-Jawi dalam kitab Nashaihul Ibad, halaman 10 mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ketika ditanya, apa alasan utama Allah SWT mengangkat Nabi Ibrahim menjadi khalilullah (kekasih Allah)?

Nabi Ibrahim menjawab dengan tiga alasan. Pertama, Nabi Ibrahim selalu mendahulukan perintah Allah.

Kedua, Nabi Ibrahim selalu tawakkal kepada Allah. Dan ketiga, Nabi Ibrahim adalah pribadi yang peduli terhadap orang lain.

Rahasia pertama Nabi Ibrahim menjadi khalilullah atau kekasih Allah adalah mendahulukan perintah-Nya.

Hal tersebut mengingatkan kita tentang kisah Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Sebagaimana Firman Allah dalam surat as-Shaffat 102-111.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved