Persebaya Surabaya

SELAMAT DATANG Shin Sang-Gyu, Asisten Shin-Tae Yong Ini Resmi Jadi Staff Pelatih Persebaya

Persebaya Surabaya resmi mengumumkan Eduardo Perez Moran sebagai pelatih baru pengganti Paul Munster yang kontraknya tidak diperpanjang.

ligaindonesiabaru.com
Tim Persebaya Surabaya Liga 1 2024/2025. Kini, Prsebaya resmi menunjuk Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, 

Sebelum Liga 1 berakhir, pelatih asal Brasil itu memang sudah mengumumkan dirinya bakal berpisah dengan Bali United di akhir musim.

Teco dikaitkan dengan Persebaya karena memang ia pernah menukangi Persebaya. Namun saat itu masih menjadi pelatih fisik mendampingi Jacksen F. Tiago. Nah, dalam perjalanannya Teco memang berhasil membuktikan diri dia mampu menjadi head coach.

Persebaya Tunjuk Asisten STY, Shin Sang Gyu Jadi Asisten Pelatih 

Siapa lagi Kabinet Setelah Timnas yang ada di Persebaya? Selain Edu yang pernah menukangi Timnas Indonesia, manajemen Persebaya menunjuk Shin Sanggyu sebagai asisten pelatih.

 Shin Sanggyu merupakan asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Sebelum melatih timnas Indonesia bersama STY, Sanggyu punya pengalaman malang melintang sebagai asisten pelatih level timnas.

Shin Sanggyu tercatat pernah melatih Timnas putra Korea Selatan (Korsel) U23 dan Timnas putri Korsel U20. Di timnas putri Korsel U20, Shin Sanggyu bahkan pernah merasakan Piala Dunia 2016.

Baca juga: SELAMAT DATANG Eduardo Perez Moran Jadi Pelatih Kepala Persebaya, Ada Staff Era Shin-Tae Yong

Shin Sanggyu juga pernah mendapatkan kepercayaan menjadi pelatih timnas senior Korsel. Saat itu ia turut merasakan membawa timnas senior Korsel berlaga di Asian Games 2014 dan Olimpiade Brasil 2016.

 Selain itu Shin Sanggyu juga pernah berada di Timnas Tiongkok U23. Saat itu ia berkesempatan bersama pelatih legendaris Belanda, Guus Hiddink.

Baca juga: PROFIL Alberto Rodriguez, Calon Pengganti Nick Kuipers Incaran Bojan Hodak, Ini Sosoknya

 Profil Eduardo Perez Moran

Edu yang lahir 2 Desember 1976 di Madrid, Spanyol itu memang minim menjadi head coach. Background-nya juga seorang kiper. Namun selama menjadi asisten pelatih, Edu sebenarnya termasuk aktor intelektual di balik strategi tim yang dibelanya.

Meskipun hanya sebagai asisten pelatih, namun Edu pernah merasakan berada di tim-tim yang punya nama besar. Ia mengawali karier kepelatihannya di klub Girona, Spanyol.

Dari Spanyol, ia kemudian banyak menimba pengalaman kepelatihan di liga-liga Timur Tengah. Ia pernah berada di balik strategi Al Jazira (Uni Emirat Arab). 

Baca juga: PROFIL Christophe Nduwarugira, Calon Pengganti Nick Kuipers Incaran Bojan Hodak, Ini Sosoknya

Setelah dari Al Jazira, ia kemudian diajak Luis Milla untuk menukangi timnas Indonesia. Sebelum Milla cabut dari timnas, Eduardo lebih dulu memilih kembali ke Timur Tengah. Ia menjadi asisten pelatih di Al Saad yang bermain di Liga Qatar. Di sinilah, Edu kemudian punya kedekatan cukup intens dengan Xavi Hernandez.

 Setelah di Al Saad, Edu kembali ke Indonesia. Ia mendapatkan kepercayaan di tim kepelatihan Persija Jakarta. Petualangannya kemudian berlanjut dengan menjadi head coach di PSS Sleman.

Memang, Edu tidak lama jadi pelatih kepala di PSS. Kabar yang berkembang ketika itu yang membuatnya mundur bukan karena prestasi tim tapi karena adanya konflik internal.

Baca juga: PROFIL Alfeandra Dewangga, Calon Pengganti Nick Kuipers Incaran Bojan Hodak, Ini Sosoknya

Selepas dari PSS, Edu kembali ke Spanyol. Melatih Villarrobledo. Dari sana kemudian ia banyak berada di Amerika Serikat untuk mengembangkan akademi dari tim Brooklyn United.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved