100 Hari Kerja, Eman-Dena Letakkan Fondasi Majalengka Langkung SAE, Ini Sederet Programnya
Eman Suherman dan Dena M. Ramdhan memilih jalur yang tak biasa dalam memaknai program kerja 100 hari pertama
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Eman Suherman dan Wakil Bupati Majalengka, Dena M. Ramdhan memilih jalur yang tak biasa dalam memaknai program kerja 100 hari pertama.
Bukan parade klaim sukses, bukan pula ajang seremonial. Bagi Eman, 100 hari kerja hanyalah permulaan dari lompatan panjang menuju Majalengka Langkung SAE (Majalengka lebih baik)
“Ada yang murni dari inovasi, ada pula yang hasil dari sapa warga saat kampanye. Tapi bagi saya, 100 hari kerja itu bukan ukuran keberhasilan. Itu baru meletakkan dasar,” kata Eman dalam refleksinya di Pendopo Majalengka, Selasa (3/6/2025).
Pendekatan Eman menekankan nilai guyub dan gawe sauyunan—bersama-sama, bukan hanya antara pemerintah dan rakyat, tapi juga antarlembaga, swasta, hingga komunitas.
Ia mengorkestrasi berbagai program lintas sektor, dengan arah yang jelas: kesehatan, pendidikan, budaya, keagamaan, ekonomi kerakyatan, dan reformasi pelayanan publik.
Baca juga: 100 Hari Kerja, Eman-Dena Salurkan 2.500 Tenaga Kerja ke Pabrik Industri di Majalengka
Dengan sejumlah program unggulan ini, Eman Suherman menegaskan arah Majalengka Langkung SAE bukan sekadar slogan, tapi rencana kerja nyata.
Berikut sejumlah program dari 27 program andalan dalam 100 hari pertamanya:
1. Sahabat SInargi Masyarakat Majalengka (SIMAMA)
Program ini jadi jembatan langsung antara suara masyarakat dan aksi nyata pemerintah. Dimulai dari blusukan Bupati dan Wakil Bupati ke desa-desa, pelayanan jemput bola, hingga pengelolaan pengaduan masyarakat secara responsif.
2. Gasik (GerAkan Start-up Inovatif dan Kompetitif)
Layaknya "startup war" versi Majalengka, Gasik memberikan pelatihan intensif branding, marketing, dan akuntansi bagi UMKM, lengkap dengan reward modal Rp10 juta, serta ruang usaha gratis di area strategis seperti Alun-alun, Skywalk, hingga Gerai Raharja.
3. Mata Hati (Masyarakat cepAT kerjA Hadirkan kebAhagiaan kuaTkan)
Menjawab tantangan pengangguran, program ini memetakan kebutuhan tenaga kerja di industri lokal, menggandeng BLK dan perusahaan, memberikan pelatihan, hingga menyalurkan tenaga kerja secara gratis.
4. SAT SET (perSAlinan Tenang Sampai dapEt akTa)
Kolaborasi cerdas antara Disdukcapil dan Dinkes, memastikan ibu yang melahirkan langsung mendapatkan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan KIA untuk anaknya—langsung dikirim ke rumah, plus ucapan selamat dari Bupati.
5. Ngalayan Bakti
Mengusung semangat revolusi pelayanan, RSUD dan Puskesmas diminta tampil dengan budaya kerja baru: ramah, sigap, dan penuh empati. Penampilan baru, pelayanan baru—lebih manusiawi dan membahagiakan.
6. MPP PRO (Mall Pelayanan Publik Pasti dan pROduktif)
Tak sekadar gedung, tapi pusat layanan publik dengan 60 jenis layanan dari 14 OPD dan 7 instansi vertikal. Targetnya: zona integritas dan pelayanan cepat tanpa berbelit.
7. Lajur Pesat
Program akselerasi pengendalian HIV/AIDS dengan pendekatan komprehensif: regulasi, edukasi kreatif, hingga penguatan kuratif dan rehabilitatif.
8. GERCEP (Gerak Cepat)
Respons cepat terhadap bencana alam, dengan kolaborasi bersama swasta serta kesiapan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT).
9. Perisai
Percepatan legalisasi tanah bagi warga terdampak relokasi. Pemkab bekerja sama dengan ATR/BPN untuk pengukuran dan administrasi ulang.
10. Ngabret (Ngajalur Jalan Buat Rakyat, Ekonomi, dan Pariwisata)
Mendorong pembangunan jalan strategis seperti Banjaran–Sangiang, bekerja sama dengan TNI melalui program TBDM.
11. Saving Amal
Verifikasi ulang data penerima bantuan sosial secara ketat agar lebih tepat sasaran, melibatkan camat, TKSK, PKH, dan pemerintah desa.
12. Mari Catat
Reformasi manajemen perizinan: dari revisi RTRW, pembuatan Perbup sanksi tata ruang, hingga pemutihan perizinan dan konsultasi ke pusat.
13. Gerbang Berkah
Gerakan pembangunan partisipatif dalam pengelolaan dan pengurangan sampah, mengedepankan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
14. Pohon Kami
Penghijauan masif dengan penanaman pohon Tabebuya di jalur utama Majalengka. Target: jalan Kadipaten–Jatiwangi tampil cantik dan sejuk.
15. Kota Kita
Penguatan kolaborasi dengan sektor swasta melalui Forum CSR/TJSL dalam mendanai program pembangunan infrastruktur hingga sosial.
16. Gema Jalisma
Revitalisasi Jalan Lingkar Selatan Majalengka (Jalisma) dari Cibodas ke Lemahsugih, demi mobilitas, konektivitas, dan akselerasi ekonomi wilayah selatan.
17. Ngantor Ber-Dhuha
Inisiasi spiritual yang menghidupkan budaya kerja religius—sholat Dhuha berjamaah tiap Selasa dan Jumat setelah apel pagi di kantor pemerintahan.
18. Berfaedah
Fasilitasi keranda jenazah bagi warga, lengkap dengan pelatihan pemulasaraan dan insentif dari Baznas. Karena pelayanan tak berhenti saat hidup, tapi juga ketika berpulang.
7 Fakta Menarik Kasus Curanmor di Majalengka, Pelaku Asal Indramayu Hingga Sasar Kos-Kosan Mahasiswa |
![]() |
---|
Baru Setahun Punya Motor, Mahasiswi Majalengka Nangis Kehilangan Beat Kesayangannya |
![]() |
---|
Anak Muda Asal Indramayu Jadi Joki Curanmor di Majalengka, 6 Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Komplotan Curanmor Sasar Kos-Kosan Mahasiswa di Majalengka, 4 Unit Motor Raib Sekaligus |
![]() |
---|
Breaking News: Komplotan Curanmor Majalengka Diciduk Saat Nongkrong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.