Momen Menteri Karding Coba Live Jualan Online di Lapak Usaha Milik Eks TKI di Cirebon
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, mengunjungi usaha konveksi busana muslim milik eks Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Momen menarik terjadi saat Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengunjungi usaha konveksi busana muslim milik eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/5/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Karding mendadak ikut mencoba live jualan online seperti yang dilakukan para karyawan konveksi Mawar Fashion milik Didi Kusnadi, purna migran asal Korea Selatan.
Pantauan Tribun, rombongan Menteri Karding tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB dan disambut langsung oleh pemilik konveksi, Didi.
Baca juga: Alhamdulillah, Pelantikan PPPK dan CPNS Majalengka 2024 Digelar 21 Mei, Gaji Cair Juni 2025
Ia kemudian diajak meninjau area produksi serta melihat-lihat busana muslim yang sudah siap dikirim ke berbagai daerah.
Di tengah-tengah kunjungan, Karding tertarik dengan sebuah ruangan yang digunakan dua karyawan sedang melakukan siaran langsung penjualan melalui aplikasi Shopee.
Tak lama, ia pun spontan mengambil alih sesi live dan mempromosikan langsung produk busana muslim kepada calon pembeli.
“Saya kira, teman-teman masyarakat Indonesia seluruhnya, di tempat ini tuh murah. Bahkan busana muslim yang saya pegang ini harganya cuma Rp 160 ribu. Di luar ongkos kirim pastinya,” ujar Karding sambil tersenyum dalam sesi live singkat tersebut.
“Model ini sudah kekinian lah. Jadi, teman-teman buruan untuk mendapatkan baju koko, bisa dipakai untuk lebaran Idul Adha, bisa untuk gift, bisa untuk pakai sendiri. Kan kalau beribadah itu harus menggunakan baju koko yang rapi. Dapatnya murah meriah, hanya Rp 160 ribu. Kalau di kota-kota besar kemungkinan harganya lebih dari ini, makanya ayo-ayo beli,” tambahnya.
Setelah sesi live selesai, Karding menjelaskan, bahwa aksinya itu bukan sekadar iseng, tetapi sebagai bentuk dukungan terhadap usaha purna migran yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
“Ya tadi soal saya ikut live penjualan yang tengah dilakukan oleh pegawai Mawar Fashion milik Didi, ya tadi itu saya latihan dan coba-coba. Tapi rupanya senang juga."
“Lebih dari itu, saya berharap bahwa pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa purna migran yang berusaha ini harus mengikuti perkembangan zaman."
"Sekarang ini dagang, salah satunya harus berbasis teknologi. Apalagi kalau dagang kayak konveksi ini, kalau tidak pakai teknologi, biaya pemasarannya mahal,” jelas dia.
Baca juga: Tak Butuh Gelar, Tapi Rakyat Mendesak: Kiai Abbas Buntet Cirebon Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Karding menyebut, bahwa sebagian besar penjualan Mawar Fashion berasal dari sistem daring.
“Live TikTok, Instagram, Facebook, itu insyaallah bisa jauh lebih baik. Ya, tinggi penjualannya lewat online itu. Mencapai 90 persen penjualannya Mawar Fashion ini dari situ,” katanya.
SU dan FA Tak Saling Kenal, tapi Sama-sama Terseret Kasus Obat Keras di Kabupaten Cirebon |
![]() |
---|
Seorang ASN Cirebon Gugat UU ASN ke MK, Tuntut Kesetaraan Batas Usia Pensiun, Ini Alasannya |
![]() |
---|
DPRD Cirebon Soroti Sarana Olahraga, Sophi Zulfia: Infrastruktur Harus Dibenahi Demi Prestasi |
![]() |
---|
Ribuan Warga Cirebon Terinfeksi TBC, Dinkes Beberkan Langkah Untuk Tekan Kasus |
![]() |
---|
Heboh Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid, DPRD Kabupaten Cirebon Siap Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.