Kisah Temu, Petugas Kebersihan di Cirebon yang Akhirnya Berangkat Haji: 'Pasti Allah Undang'

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Siapa sangka, dari profesi sebagai petugas kebersihan, sepasang suami istri asal Kota Cirebon akhirnya mampu mewujudkan impian besar mereka, menjadi tamu Allah di Tanah Suci.

Temu (60), salah satu calon jemaah haji kloter 10 KJT asal Kota Cirebon, tak kuasa menahan rasa haru saat bersiap diberangkatkan dari Makorem 063/Sunan Gunung Jati, Senin (12/5/2025).

Bersama sang suami, Kadina (63), mereka tergabung dalam rombongan sebanyak 353 jemaah plus 7 petugas haji.

“Alhamdulillah sangat senang, akhirnya berangkat ke Tanah Suci, tapi ke embarkasi Indramayu dulu,” ujar Temu saat ditemui Tribun. 

Temu adalah petugas kebersihan di SMK Al-Hidayah, Jalan Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti.

Baca juga: Sosok Aeron Randi yang Akan Dilantik Jadi Sekda Definitif Majalengka

Ia sudah bekerja sejak 2004, dengan upah awal hanya Rp 100 ribu per bulan, yang kini meningkat menjadi Rp 800 ribu.

Sementara sang suami bekerja di sebuah perusahaan makanan siap saji dan sempat menjadi tukang bangunan demi menambah penghasilan.

Rutinitas pagi hari Temu tetap berjalan seperti biasa.

Sebelum berangkat ke titik kumpul keberangkatan, ia masih sempat menjemur pakaian, merapikan rumah, lalu menyapu, mengelap meja dan menyiapkan minuman untuk kepala sekolah, di mana semua dilakukan tanpa keluhan.

“Kalau suka nganter orang yang mau berangkat haji, kita sebagai orang biasa juga pengen. Awalnya lihat teman daftar haji, terus saya coba juga,” ucapnya.

Temu mendaftar haji pada November 2013, setelah anak-anaknya mulai mandiri.

Meski hidup sederhana, ia dan suaminya rutin menabung dari sisa penghasilan.

“Dibilang susah ya susah, dibilang nggak ya enggak, karena Allah yang ngasih rezeki. Kalau ada lebih, ya ibu tabung,” jelas dia.

Tahun 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi Temu.

Ketika mendengar biaya haji naik, ia jatuh sakit hingga tiga bulan lamanya.

Berat badannya turun drastis dari 50 kilogram menjadi 33 kilogram.

Baca juga: Isak Tangis Warnai Pelepasan Calon Jemaah Haji Kota Cirebon di Makorem 063/Sunan Gunung Jati

Namun harapan kembali tumbuh setelah lebaran.

“Setelah lebaran dapat panggilan, langsung senang banget. Kaya disuruh cepat sehat. Alhamdulillah, uangnya cukup buat pelunasan,” katanya, tersenyum haru.

Menjelang keberangkatan, Temu mengaku sudah siap secara fisik dan mental.

“Persiapannya, ya bawa barang-barang yang boleh dibawa, terus jaga kesehatan. Intinya minta doanya saja,” ujarnya.

Terakhir ia menjalani pemeriksaan kesehatan pada Sabtu di puskesmas.

Temu juga menitip doa dari keluarga.

“Pamitan sama keluarga alhamdulillah sudah. Kata mereka titip doa saja gitu,” ucap Temu.

Ia pun membawa harapan dan doa saat ke Tanah Suci.

“Semoga selama sampai tujuan, bisa melaksanakan ibadah wajib, sunah dan rukun-rukunnya."

"Serta bisa kembali ke rumah kumpul lagi bersama keluarga,” jelas dia, penuh harap.

Kini, Temu tinggal menanti waktu keberangkatan ke Bandara Kertajati untuk terbang ke Arab Saudi pukul 17.00 WIB.

Di Makorem, ia dan sang suami tak henti mengucap syukur.

“Ini semua karena Allah. Kami percaya, kalau sudah waktunya, pasti Allah undang,” katanya, dengan mata berkaca-kaca.

Adapun, Temu dan suaminya Kadina serta ratusan jemaah kloter 10 KJT akhirnya dilepas Wali Kota Cirebon, Effendi Edo di Makorem 063/Sunan Gunung Jati Cirebon sekira pukul 13.30 WIB.