Lebaran 2025
Teks Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1446/2025: Idul Fitri, Momentum Saling Memaafkan
Karena itu, jemaah acap kali baru pulang dari sholat Idul Fitri setelah mendengarkan khutbah ini.
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Diceritakan dalam tafsir Ath-Thabarî, suatu ketika Nabi SAW sangat berharap semua umat manusia di muka bumi ini mengimaninya, mempercayai bahwa beliau seorang utusan Allah yang harus diikuti.
Namun Allah segera mengingatkannya bahwa tidak seorang pun di dunia ini punya hak untuk memaksa seseorang dalam keimanan yang sama. Kapasitas Nabi Muhammad SAW hanya sebatas menjadi pemberi kabar gembira (mubasysyir) dan pemberi peringatan (mundzir), bukan sebagai pemaksa (mukrih).
Dalam QS. Yûnus 99 Allah SWT berfirman:
وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَأٓمَنَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ كُلُّهُمۡ جَمِيعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ
"(Wahai Muhammad), jika Tuhanmu menghendaki, niscaya semua orang di muka bumi secara keseluruhan beriman (kepadamu). Maka apakah engkau (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?"
Diceritakan oleh Abû Hurairah ra, ketika paman Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Thalib hendak wafat, Nabi SAW meminta kepadanya supaya beriman kepada Allah dan utusan-Nya. Lalu Allah mengingatkan bahwa yang punya hak memberikan petunjuk atau hidayah kepada manusia hanya Allah SWT semata.
إِنَّكَ لَا تَهۡدِي مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ
"(Wahai Muhammad) sesungguhnya engkau tidak akan bisa memberi petunjuk kepada orang yang engkau sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS. Al-Qashash 56).
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ
Jamaah Idul Fitri hafidzakumullah,
Jadi, Islam selain mengakui bahwa manusia berbeda-beda dalam banyak hal, dalam waktu bersamaan Islam juga mewajibkan umatnya untuk selalu menjaga persaudaraan dan melarang keras bermusuhan. Pada hari ini kita merayakan Idul Fitri yang salah satu tradisi utamanya yakni saling meminta dan memberi maaf.
Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan bahwa berbuat salah kepada Allah atau melanggar hak Allah (huququllah) cara menghapusnya cukup dengan bertobat, beristighfar, yakni meninggalkan kesalahan dan meminta ampunan kepada Allah.
Akan tetapi jika berbuat salah kepada sesama manusia maka harus meminta rida dan maaf langsung kepada yang bersangkutan. Jika tidak maka senantiasa dosa akan terus mengalir. Meski selalu sholat lima waktu dan beristighfar kepada Allah.
Dan jika kesalahan itu berkaitan dengan materi, semisal pernah mengambil harta bendanya tanpa seizin pemiliknya atau mencuri, maka cara membersihkan dosa tersebut yakni dengan mengembalikan harta tersebut dan meminta maaf kepadanya. Jika tidak sanggup mengembalikan harta yang telah diambilnya, mintalah kepada pemiliknya agar mengikhlaskannya. Karena tanpa keikhlasan hidup kita hanya akan hampa. Kesana kemari hanya diliputi oleh hutang hak adami (kesalahan sesama manusia).
Di hari yang Fitri ini jika sudah mampu untuk membayar hutang, bayarlah hutang saudaramu, karena membayar hutang hukumnya wajib, dan meminta maaflah karena baru sekarang bisa membayarnya
khutbah Idul Fitri 2025
teks khutbah idul fitri
khutbah idul fitri
naskah Khutbah Idul Fitri
Hari Raya Idul Fitri 2025
Hari Raya Idul Fitri
5 Destinasi Wisata Favorit di Majalengka Saat Libur Lebaran, Situ Cipanten Paling Banyak Dikunjungi |
![]() |
---|
Bacaan Doa Halal Bihalal Idul Fitri Amalkan saat Berkumpul dengan Keluarga Besar |
![]() |
---|
Kata Sambutan Mukadimah Bahasa Arab untuk Halal Bihalal Keluarga Menyentuh Hati dan Bermakna |
![]() |
---|
Teks MC Halal Bihalal Keluarga Idul Fitri 1446 H Bahasa Sunda dari Mukadimah hingga Susunan Acara |
![]() |
---|
Teks MC dan Susunan Acara Halal Bihalal Idul Fitri 2025 Singkat untuk di Sekolah hingga Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.