Bukan Sekadar Pasar Murah! Ini Strategi Pemkot Cirebon Untuk Jaga Harga Pangan Saat Ramadan
Pemkot Cirebon, Jawa Barat, mengintensifkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik permukiman rawan pangan
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengintensifkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik permukiman rawan pangan guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon, Elmi Masruroh mengatakan, program GPM pada bulan puasa akan digelar sebanyak tiga kali.
Pelaksanaan perdana berlangsung di Kecamatan Kesambi dengan waktu yang berbeda dibanding hari biasa.
"Selama Ramadhan, GPM kami laksanakan pada sore hari."
"Rencananya, pada Rabu (12/3), GPM akan digelar serentak di lima kecamatan di Kota Cirebon," ujar Elmi, Jumat (7/3/2025).
Baca juga: GPM Padaringan "DIRAHMATI", Solusi Pangan Murah untuk Kendalikan Inflasi dan Bantu Ekonomi Warga
Ia menjelaskan, satu lokasi GPM akan menyediakan 11 komoditas pangan secara lengkap, sedangkan empat lokasi lainnya hanya menjual tiga jenis bahan pokok.
Sementara untuk pelaksanaan pada 26 Maret 2025, pihaknya masih berkoordinasi dengan kelurahan terkait lokasi dan teknis penyelenggaraan.
Menurut Elmi, GPM merupakan bentuk kolaborasi Pemkot Cirebon dengan berbagai mitra dalam menyediakan bahan pokok seperti beras, telur, bawang dan minyak goreng dengan harga lebih murah dibanding harga pasaran.
"Komoditas yang dijual pada GPM selalu di bawah harga pasar. Selisihnya bisa mencapai Rp 1.500-Rp 2.000 per komoditas," ucapnya.
Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida menilai, GPM sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama Ramadhan.
"Program ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen," jelas Farida.
Ia pun berharap masyarakat bisa memanfaatkan GPM untuk memperoleh bahan kebutuhan dengan harga terjangkau, sehingga berdampak pada pengendalian inflasi di Kota Cirebon.
Baca juga: Pengunjung GPM Tak Seramai Sebelumnya, Pj Bupati Majalengka: Bukan Penurunan Daya Beli Masyarakat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 1,03 persen (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,63 pada Februari 2025.
Secara bulanan, deflasi tercatat sebesar 0,78 persen, sedangkan inflasi kumulatif sebesar -1,54 persen.
"Kami menyadari kenaikan harga dan kekosongan stok bahan pokok bisa terjadi selama Ramadhan, namun kami optimistis dapat mengatasinya melalui berbagai intervensi, salah satunya dengan GPM," katanya.
Dengan langkah ini, Pemkot Cirebon berharap masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok selama bulan suci Ramadhan tanpa terbebani lonjakan harga.
Spanduk ‘Reformasi Polri’ Membentang, Mahasiswa Cirebon Kutuk Kekerasan Pada Aksi Demo di Jakarta |
![]() |
---|
Sempat Dikabarkan Akhir Tahun, Jalan Ciremai Raya Cirebon Mulai Dicor, Ini Tanggapan Warga Perumnas |
![]() |
---|
ASTAGHFIRULLAH, Maling Uang Rakyat Rp26,5 Miliar, Kadispora Cirebon Masih Terima Gaji 50 Persen |
![]() |
---|
Jumlah Korban Foto Syur AI di Cirebon Kembali Bertambah, Ada yang Masih SMP |
![]() |
---|
Kasus Foto Syur AI di Cirebon, Polisi: Baru 1 Laporan Resmi, Korban Lain Diminta Segera Melapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.