Indramayu Sumbang Banyak Lokasi Mangkal PSK di Jawa Barat, Begini Tanggapan MUI

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 79 desa dan kelurahan di Jawa Barat menjadi lokasi mangkal pekerja seks komersial (PSK).

NET
ILUSTRASI PSK - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 79 desa dan kelurahan di Jawa Barat menjadi lokasi mangkal pekerja seks komersial (PSK). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 79 desa dan kelurahan di Jawa Barat menjadi lokasi mangkal pekerja seks komersial (PSK).

Keberadaan PSK itu didapat melalui survei lapangan yang dilakukan tahun 2024 lalu.

Sebanyak 79 desa kelurahan dengan keberadaan PSK ini tersebar di 19 kabupaten/kota.

Dari data itu, Kabupaten Indramayu menjadi daerah terbanyak kedua dengan sebanyak 13 lokasi mangkal PSK, setelah Kabupaten Bekasi yang mencapai 17 lokasi di urutan pertama.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Moh Syatori mengatakan, banyaknya lokasi mangkal PSK, mungkin tidak terlepas dari banyaknya penduduk di Jawa Barat.

Baca juga: Jabar Urutan Pertama Dengan Tempat PSK Terbanyak di Indonesia, Ini Rincian Data Dari BPS

Namun, kondisi tersebut menurutnya tidak bisa dianggap wajar. MUI sendiri, kata KH Moh Syatori, tentu sangat mendukung upaya untuk mengurangi tempat-tempat PSK.

“Seperti zaman Bupati Indramayu Anna Sophanah dahulu, itu sekitar Kalimenir, Legok itu kan dihancurkan semua bangunan-bangunan liar tempat-tempat PSK,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (12/2/2025).

KH Moh Syatori mengatakan, pekerjaan sebagai PSK tidak bisa dibenarkan.

Namun, pelakunya selalu berdalih pekerjaan mereka itu adalah untuk pejuang ekonomi keluarga.

Lanjut KH Moh Syatori, untuk mengatasi masalah ini, tentunya tidak cukup jika hanya menyalahkan pelaku PSK-nya saja.

Apalagi, keberadaan PSK ini tidak terlepas pula dari banyaknya lelaki hidung belang yang menjadi pelanggan mereka.

MUI Indramayu pun menyarankan kepada pemerintah daerah untuk dapat menertibkan keberadaan lokasi mangkal PSK dan memberikan solusi yang nyata.

Baca juga: Pisah dari Sarwendah, Betrand Peto Blak-blakan Kecewa dengan Kemesraan Ruben Onsu dan Desy Ratnasari

“Jadi saran MUI Indramayu, jika bupati berpegang pada visi religius, jadi jangan hanya di bibir, karena kalau religius hal-hal yang bersifat kemungkaran tentunya harus ditertibkan, harus ada upaya-upaya penertiban hal-hal semacam itu,” ujar dia 

MUI sendiri lanjut KH Moh Syatori tentunya akan mendukung penuh segala macam upaya dari pemerintah.

Salah satunya dari sisi dakwah untuk terus menerus tanpa henti mengajak masyarakat menjauhi hal-hal yang bersifat kemungkaran.

“Kami juga meminta kepada pemuka agama, para ustaz, para kiai untuk tidak ada bosan-bosannya kita amar ma'ruf nahi munkar memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa PSK ini sangat dilarang oleh agama,” ujar dia.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved