Kebakaran di Bandung

Dentuman Keras Terdengar Saat 3 Pabrik di Margaasih Terbakar, Petugas Damkar Kena Serpihan Kaca

Dentuman keras sempat terdengar beberapa kali saat tiga pabrik di Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung terbakar

Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama
DENTUMAN KERAS - Dentuman keras sempat terdengar beberapa kali saat tiga pabrik di Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung terbakar hebat pada Kamis (30/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Dentuman keras sempat terdengar beberapa kali saat tiga pabrik di Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung terbakar hebat pada Kamis (30/1/2025).


Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana mengatakan bahwa dentuman keras tersebut, diduga berasal dari drum thinner yang meledak terbakar di dalam pabrik.


Hal itupun membuat beberapa petugas pemadam yang sedang berusaha mengendalikan amukan si jago merah terkena dampaknya. Salah satunya, terkena serpihan kaca dan beling dari ledakan tersebut.

Baca juga: Api yang Melalap 3 Pabrik di Margaasih Bandung Akhirnya Padam, Damkar Berjuang Selama 13 Jam


"Saat penanganan kemarin, sempat terdengar beberapa kali dentuman. Sehingga anggota yang bertugas sempat terkena serpihan kaca dan beling. Termasuk kemarin juga saya kena serpihannya," ujarnya saat dihubungin via telfon pada Jumat (31/1/2025).


Meskipun begitu, Iman mengungkapkan kondisi para petugas yang bertugas tersebut tidak mengalami luka serius. Selain itu, peristiwa tersebut juga tidak menelan korban jiwa.


"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Cuma kemarin yang saya khawatir adalah masyarakat yang membludak menonton proses pemadaman. Terus karyawan pabrik juga banyak yang ikut menonton," katanya.


Diketahui pada berita sebelumnya, api yang membakar tiga pabrik tersebut mulai terlihat pada pukul 16.34 WIB. Seketika itu juga, para petugas pemadam kebakaran tiba ke lokasi dan langsung melakukan penanganan.


Dengan berbagai kendala, mulai dari bahan yang mudah terbakar hingga suplai air yang terbatas, petugas pemadam baru bisa mengendalikan Si Jago Merah pada pukul 05.36 WIB esok harinya atau 13 jam kemudian.


Danru Pos TKI, Lukman (48) menjelaskan, api sebenarnya sudah mulai mengecil sejak dini hari tadi. Namun karena berada di tiga pabrik yang berbeda, api belum bisa dikendalikan dengan maksimal.


"Pada waktu subuh itu api sudah mulai mengecil. Mungkin dikarenakan sudah tidak ada barang yang bisa terbakar lagi. Material di dalamnya juga kayanya sudah habis terbakar. Terus bisa padam juga karena terus digempur sama air sehingga api mulai mereda hingga berhasil padam," ucapnya.


Di sisi lain, Lukman menuturkan, pihaknya terutama dirinya sudah terbiasa menghadapi tantangan selama penanganan kebakaran.

Dengan kata lain, dirinya tidak terlalu terkejut api baru bisa dikendalikan 13 jam kemudian.

Baca juga: Misteri Penemuan Mayat Penuh Luka di Cireundeu Cimahi Terungkap, Korban Dihabisi Teman Sendiri


"Kondisi fisik memadamkan api selama 13 jam memang sebenarnya sudah terbiasa. Tapi memang fisik diuji, makanya harus ada suplai air minum juga untuk petugas. Sehingga petugas tidak mengalami dehidrasi," katanya.


Di sisi lain diketahui tiga pabrik tersebut yaitu PT. Lakistar Asesoris, Blok C 11A; PT. Aneka Lem, Blok 12A; dan PD. Abadi Prima Plastik, Blok 12B. Selain membakar gedung pabrik, bahan-bahan material di dalam ikut terbakar.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved