Imbas Banjir Grobogan, Kedatangan Kereta Api di Stasiun Cirebon Alami Keterlambatan

Kelambatan kedatangan kereta api di Stasiun Cirebon masih terjadi sebagai dampak banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kelambatan kedatangan kereta api di Stasiun Cirebon masih terjadi sebagai dampak banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah.


Normalisasi jalur pada petak Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati terus dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak 21 Januari 2025.


Gangguan ini disebabkan oleh luapan air yang memicu erosi pada jalur tersebut sehingga jalur harus ditutup sementara demi keselamatan perjalanan kereta api.


"Penutupan sementara jalur ini (di Grobogan) dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api."


"Berbagai upaya sudah kami lakukan agar kondisi ini bisa segera teratasi," ujar Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, Senin (28/1/2025).

Baca juga: MULAI 1 Februari 2025, Kereta Api Sancaka Utara Relasi Surabaya Pasar Turi–Cilacap PP Diluncurkan


Sebagai langkah mitigasi, KAI telah menerapkan pola rekayasa operasi, termasuk mengalihkan rute perjalanan kereta api melalui jalur Brumbung-Gunding-Gambringan atau Brumbung-Solo-Surabaya. 


Selain itu, beberapa perjalanan kereta api terpaksa dibatalkan.


“Kami memohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan ini."


"Penanganan terus kami lakukan secara intensif agar jalur antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati bisa segera digunakan kembali,” ucapnya.


Untuk memudahkan pelanggan yang terdampak, KAI memberikan pengembalian tiket secara penuh atau penjadwalan ulang perjalanan tanpa biaya tambahan.


KAI juga menyediakan layanan service recovery bagi penumpang yang mengalami kelambatan perjalanan sebagai bentuk komitmen terhadap kenyamanan pelanggan.


Proses perbaikan melibatkan ratusan petugas, alat berat dan material pendukung dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah.


“Kami terus memantau kondisi di lapangan dan berupaya memberikan pembaruan informasi kepada masyarakat."


"Keselamatan perjalanan kereta api menjadi prioritas utama kami,” jelas dia.

Baca juga: Momen Libur Isra Miraj, Goa Sunyaragi Cirebon Diserbu Ribuan Wisatawan Selama Dua Hari

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved