Update Kebakaran yang Melanda Tempat Produksi Petasan di Indramayu, Butuh 5 Jam Untuk Padamkan Api

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Api kebakaran di rumah tempat produksi petasan di Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang, Indramayu akhirnya padam, Senin (20/1/2025).

Api padam sekitar pukul 21.20 WIB. Petugas memerlukan waktu hingga kurang lebih 5 jam lamanya.

Kebakaran tersebut awalnya dilaporkan pukul 16.29 WIB. 

Sebanyak 3 unit armada kebakaran langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.

Kasi Pelatihan dan Pencegahan Kebakaran pada Dinas Satpol PP dan Damkar Indramayu, Upi Supiyatno mengatakan, tidak mudah untuk memadamkan api.

Baca juga: Garis Polisi Dipasang di Rumah Tempat Produksi Petasan yang Terbakar di Indramayu, Api Belum Padam

Berulang kali armada pemadam kebakaran harus hilir mudik mengisi ulang air dalam tangki untuk menyemprotkan air.

“Kemungkinan sudah sekitar 9 tangki kami habiskan,” ujar Kasi Pelatihan dan Pencegahan Kebakaran pada Dinas Satpol PP dan Damkar Indramayu, Upi Supiyatno kepada Tribuncirebon.com.

Upi menyampaikan, bahan baku pembuatan petasan yang ada di dalam membuat proses pemadaman api sulit dilakukan.

Api terus menyembur dari dalam drum-drum yang ada di dalam rumah. Di dalamnya diduga  terdapat banyak bahan baku petasan.

Belum lagi lokasi rumah yang terbakar memiliki akses yang sempit karena berada di dalam pemukiman warga.

Dalam upaya pemadaman pun, disampaikan Upi, petugas harus berhati-hati dan waspada, mengingat kebakaran tersebut disertai dengan suara letupan ledakan.

Baca juga: Breaking News, Rumah Produksi Petasan di Jatibarang Indramayu Terbakar, Petugas Sulit Padamkan Api

Suara tersebut yang terus terdengar selama proses pemadaman. Beruntungnya intensitas letupan itu tidak terlalu besar.

Terakhir, disampaikan Upi, petugas mencoba menggunakan pasir untuk memadamkan api.

Cara tersebut cukup efektif, api pun bisa segera dipadamkan. Dalam melakukan pemadaman api, petugas Damkar turut dibantu anggota TNI-Polri.

“Kita coba pakai pasir, selain disemprot air,” ujar dia.