Daftar Sekolah dan Posyandu Tahap Awal Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cirebon dijadwalkan mulai berjalan pada Senin (13/1/2025).

Ada dua Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) atau dapur khusus yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memproduksi dan mendistribusikan makanan ke para penerima manfaat.

Dua SPPG tersebut, yakni Karang Jalak dan Sekar Kemuning.

Rencananya dalam tahap pertama program tersebut, menargetkan 6.000 penerima manfaat, yang meliputi pelajar PAUD hingga SMA, serta ibu hamil, menyusui dan balita.

Dari data yang berhasil dihimpun, sedikitnya ada 38 titik di tahap awal ini yang menjadi lokasi sebagai penerima manfaat program tersebut.

Baca juga: Sensasi Makan Sepuasnya di Warung Lodeh Bandung, Cukup Bayar Rp 19 Ribu, Nikmat dan Kenyang

Selain sekolah tingkat PAUD hingga SMA, kelurahan dan posyandu yang terdapat ibu menyusui dan hamil pun menjadi sasaran penerima program tersebut.

Diketahui, dipilihnya lokasi-lokasi tersebut dikarenakan titiknya yang paling dekat atau radius 3 kilometer dari sentra dapur yang telah ditunjuk.

Adapun, SPPG Karang Jalak sendiri berlokasi di Gang Jalak II, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, sedangkan SPPH Sekar Kemuning berada di Jalan Sekar Kemuning, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi.

Jauh-jauh hari, Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersama unsur Forkopimda telah meninjau dua SPPG tersebut.

Dari peninjauan itu dinyatakan bahwa keduanya telah siap memproduksi makanan-makanan bergizi dengan dikerjakan oleh puluhan pekerja ahli di bidangnya.

"Dari dapur SPPG Sekar Kemuning, misalnya, sasarannya sekitar 3.200 penerima, terdiri atas 3.000 pelajar dan sisanya untuk ibu hamil, balita dan ibu menyusui,” ujar Agus saat diwawancarai media, Sabtu (11/1/2025).

SPPG Sekar Kemuning dan Karang Jalak telah ditunjuk sebagai pusat produksi makanan untuk mendukung program MBG di Kota Cirebon.

Agus memastikan kedua dapur tersebut siap melaksanakan distribusi mulai pekan depan.

Program ini akan berlangsung setiap Senin hingga Jumat.

“Insyaallah, untuk pelaksanaan MBG di Kota Cirebon siap pada tanggal 13 Januari 2025."

"Kami juga akan terus memantau pelaksanaannya agar berjalan lancar,” ucapnya.

Selain memastikan distribusi makanan bergizi, pemerintah daerah juga berupaya mengantisipasi potensi kelangkaan sembako akibat peningkatan kebutuhan bahan baku. 

Agus menegaskan langkah strategis sedang dipersiapkan, termasuk bekerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon Bakal Dimulai Pada 13 Januari 2025, Begini Persiapannya

“Kami akan memastikan pasokan bahan baku dan keterjangkauan harga tetap terjaga."

"Ini salah satu peran pemerintah daerah agar kualitas program tetap optimal,” jelas dia.

Lebih lanjut, Agus menyebutkan, bahwa program ini juga berpotensi melibatkan UMKM lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. “

"Saya yakin, dua dapur SPPG ini akan melibatkan UMKM. Ini menjadi peluang ekonomi yang besar dan perlu kita dukung,” katanya.

Program MBG di Kota Cirebon diharapkan dapat menjadi model keberhasilan penyelenggaraan program makan bergizi gratis di tingkat nasional.

Pemerintah daerah akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna memastikan program berjalan sesuai target.

Sebelumnya saat diwawancarai, Ketua Pembina Yayasan Miftahul Ulum Sekar Kemuning, Otong Iip menjelaskan, bahwa semua proses produksi makanan dalam program ini mengikuti standar dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Makanan yang kami siapkan tentu sesuai standar BGN, jadi kami sudah membuat standarisasi menu yang standar bergizi seperti apa," ujar Otong saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Senin (6/1/2025).

Menurut Otong, program ini sepenuhnya berada di bawah pengawasan BGN. 

"Setiap hari sudah ditentukan, karena program ini under kontrol 100 persen dari BGN, karena Kepala Satuan SPPG sendiri itu orang BGN."

"Jadi, nanti setiap hari ada di dapur itu," ucapnya.

Selain itu, ahli gizi, tim keuangan, hingga staf pendukung dari BGN turut terlibat untuk menjaga kualitas makanan.

"Kontrol terhadap gizi menjadi prioritas, jadi enggak asal memberikan menu makanan. Bakal ada takarannya," jelas dia.

Ia juga menjelaskan variasi menu yang diberikan setiap hari kepada siswa.

"Dari hari ke hari nanti ganti lauknya, mulai dari ikan, nasi, sayur mayur, ayam, telur, bisa ikan bergantian."

"Ya, setiap hari nanti kami distribusikan, selama enam hari, tapi bergantung sekolahnya. Kalau di hari Sabtu libur ya kami distribusikan hanya lima hari," katanya.

Dalam operasional dapur, Otong menyebutkan bahwa program ini melibatkan kurang lebih 47 orang tenaga kerja, mulai dari kepala dapur hingga pencuci piring. 

"Selain itu, nanti ada tukang masak, tukang gudang, driver, kenek, tukang packing, dan lain-lain."

"Jadi, sudah secara struktur, secara rinci kami bagi puluhan orang itu untuk bekerja di dapur," ujarnya.

Berikut Daftar Sekolah dan Posyandu Tahap Awal yang menerima program MBG di Kota Cirebon:

*Sekar Kemuning 
- SLB C Pancaran Kasih
- SDIT Bilingual Alma Asy-syauqy
- SDN Karang Yudha
- Ra Ar Rohmah
- Ra Annawa III
- PAUD Persil
- SLB B Sayange
- TKS As Salam
- SDN Mega Eltra
- SDN Kayuwalang
- SDN Majasem 2
- SDN Majasem 1
- SDN Karya Winaya
- SDN Karya Mulya 1
- Kelurahan Karya Mulya (Ibu Menyusui)
- Kelurahan Karya Mulya (Ibu Hamil)
- Posyandu Kelurahan Karya Mulya
- SMKS Pariwisata Kota Cirebon
- SDN Karya Mulya 2
- SMKS Informatika Al Irsyad Al Islamiyyah
- SMK Telekomunikasi Sekar Kemuning
- SMA Telekomunikasi Sekar Kemuning
- SMP Telekomunikasi Sekar Kemuning Cirebon

*Karang Jalak
- Paud Anisa
- Paud Alamnda
- Paud Taman Sari
- TK Al Jumhur
-  TK Kartika (Samping Kodim)
- SDN Karangjalak 1
- SDN Karangjalak 2
- SDN Sunyaragi 1
- SDN Sunyaragi 2
- SDN Cigendeng
- SMPN 4 KOTA CIREBON
- SMP Veteran
- SMK Presiden
- SMK Kartika
- SMA Kartika