PMI Asal Cirebon Kembali

Sempat Dinyatakan Hilang 23 Tahun, PMI Asal Cirebon Kembali di Tengah Doa dan Usaha Tak Henti

Dinyatakan Hilang 23 Tahun, PMI Asal Cirebon Kembali di Tengah Doa dan Usaha Tak Henti

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Setelah 23 tahun tak berjejak dan dinyatakan tak bernyawa, Tarsinah (38) (kerudung biru), anak ketiga dari ibu Sana (80), akhirnya kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya di Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon usai bekerja sebagai PMI di Malaysia. 

Tradisi "surak" atau saweran dilakukan dengan menyebarkan koin dan mie instan sebagai wujud rasa syukur.

“Ibu sangat bahagia. Alhamdulillah, anak saya pulang,” jelas Sana, dengan mata sembab karena tangis bahagia.

Baca juga: Rute dan Jadwal Kereta Api Argo Cheribon Hari Ini 9 Januari 2025, Relasi Cirebon-Jakarta PP

Waenah mengungkapkan, bahwa meskipun keluarga pernah ditawari uang santunan karena dianggap kehilangan anggota keluarga, mereka menolaknya.

"Kami nggak mau menerima santunan karena masih yakin kakak saya hidup," kata Waenah.

Dalam suasana haru itu, Tarsinah hanya mampu menatap kosong, seolah tak percaya bahwa ia benar-benar telah kembali ke rumahnya.

"Setelah pulang, bahagia berjumpa dengan keluarga, pokoknya banyak-banyak bahagia,” ujar Tarsinah, singkat.

Baca juga: Melintasi Desa Karangrejo Kecamatan Bancar Tuban, Proyek Tol Trans Jawa Membentang 180,58 Km

Kepulangan Tarsinah tidak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk pemerintah desa.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Kuwu dan seluruh pihak yang membantu proses kepulangan kakak saya," ucap Waenah.

Kisah ini menjadi bukti kekuatan doa dan keyakinan keluarga.

Setelah 23 tahun dalam ketidakpastian, Desa Gebang Ilir menjadi saksi nyata dari sebuah keajaiban yang dirayakan penuh sukacita.

 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved