Bantu Pelaku UMKM Pengolah Pakan Ternak, Dosen Polindra Buat Mesin Pengayak Dedak Tipe Rotary

Para Dosen Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) ciptakan mesin pengayak dedak tipe rotary.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Dosen Polindra saat menyerahkan mesin Pengayak Dedak Tipe Rotary kepada pelaku UMKM pengolah pakan ternak di Kecamatan Lohbener, Indramayu, Senin (30/12/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Berawal dari kesulitan salah satu pelaku UMKM di Indramayu, para Dosen Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) ciptakan mesin pengayak dedak tipe rotary.

Mesin itu sekarang dimanfaatkan untuk pengolahan pakan ternak di wilayah Kecamatan Lohbener, Indramayu.

Para dosen sengaja menciptakan mesin itu untuk memudahkan pelaku UMKM dalam menghasilkan dedak, mereka pun tidak perlu lagi mengolah dedak dengan melibatkan banyak mesin sehingga bisa lebih efisien dan efektif.

Lewat mesin itu pelaku UMKM bisa memisahkan dedak halus, dedak kasar, dan menir untuk kebutuhan pakan ternak lewat satu mesin saja.

Badruzzaman dan Azwar Amat, dosen jurusan Teknik Prodi Perancangan Manufaktur yang terlibat dalam inisiasi pembuatan mesin tersebut.

Mereka juga dibantu oleh dua mahasiswa dalam proses perancangannya.

Baca juga: Dosen Teknik Polindra Buat Alat Mixer dan Heater Pengering untuk Produksi Jelly Jeruk Segeran

“Mesin pengayakan tipe-rotary ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produktivitas industri pengolahan pakan ternak di Kabupaten Indramayu,” ujar Badruzzaman kepada Tribuncirebon.com, Senin (30/12/2024).

Badruzzaman menyampaikan, selama ini UMKM yang bergerak di bidang pengolahan pakan ternak di daerah Indramayu masih menggunakan proses pengayakan dedak menggunakan 2 mesin yaitu mesin pengayakan dan mesin pengipasan. 

Proses ini berfungsi memisahkan bahan baku bekatul menjadi dedak halus, dedak kasar, dan menir. Hal tersebut kurang efektif dan memakan ruang, sehingga perlu solusi untuk menyatukan 2 mesin tersebut. 

Tujuan dari pembuatan mesin ini yakni dapat menghasilkan mesin yang lebih efisien dan efektif agar kualitas produk akhir meningkat dan waktu produksi yang lebih singkat. 

“Metode pelaksanaan dimulai dari identifikasi permasalahan, studi literatur, observasi, desain, simulasi, persiapan, pembuatan, perakitan mesin, uji coba mesin, penerapan pada UMKM, serta evaluasi kegiatan dan sosialisasi atau pelatihan,” ujar dia.

Badruzzaman menyampaikan, mesin ini memiliki dimensi rangka panjang 2100 mm × lebar 790 mm × 1250 mm dengan material adalah besi siku ASTM A36, motor listrik 1 phase 1 HP, putaranmotor 2800 rpm dan ditransmisikan oleh v-belt ke gearbox dengan rasio 1:10 menghasilkan putaran 280 rpm. 

“Proses pembuatan produk telah berhasil dilakukan dengan melalui 2 uji mesin yakni uji fungsi yang menyatakan semua komponen dapatberfungsi dengan baik,” ujar dia.

Dosen lainnya, Azwar Amat menambahkan, hasil uji performa yang dihasilkan dari mesin ini dapat pemisahan dedak kasar yang dihasilkan sebesar 54 persen, dedak halus 35,4 persen, dan menir 10,6 persen.

Pemisahan dedak telah berhasil dilakukan dengan maksimal, dan proses pemisahan dedak 5 kg hanya membutuhkan waktu 3,09 menit, kapasitas mesin pengayak adalah 97 kg/jam. 

Baca juga: Sebanyak 1.966 Peserta Ikuti UTBK 2024 di Kampus Polindra, Begini Suasananya

Akhirnya, mesin pengayakan tipe-rotary ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produktivitas industri pengolahan pakan ternak di Kabupaten Indramayu.

Azwar Amat menyampaikan, program pembuatan mesin pengayak dedak ini merupakan salah satu bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat.

“Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Polindra,” ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved