Ketahanan Pangan di Kabupaten Cirebon
Mengintip Warga Desa Waled Asem Cirebon Sulap Pekarangan Jadi Ladang Sayur Demi Ketahanan Pangan
Dalam semangat mendukung program besar Ketahanan Pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, sebuah inisiatif penuh makna menggeliat di Desa
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Dalam semangat mendukung program besar Ketahanan Pangan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, sebuah inisiatif penuh makna menggeliat di Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Tak hanya menjadi jawaban atas tantangan pangan nasional, gerakan ini juga menebarkan harapan baru bagi warga untuk hidup lebih mandiri melalui pemanfaatan pekarangan rumah yang selama ini mungkin terabaikan.
Pada pagi yang cerah, deretan pekarangan rumah di Desa Waled Asem berubah menjadi ladang harapan.
Puluhan warga, dibantu oleh jajaran Polsek Waled Polresta Cirebon, pemerintah desa dan koordinator pertanian setempat, bahu-membahu menanam aneka bibit sayuran, seperti cabai dan terong.
Baca juga: Proyek Tol Trans Jawa Gresik-Tuban Batal Dibangun Presiden Prabowo, 40 Desa di Lamongan Gigit Jari
Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa ketahanan pangan tidak melulu soal skala besar, melainkan bisa dimulai dari langkah kecil di halaman rumah sendiri.
“Kami hari ini bersama pemerintah Desa Waled Asem, koordinator pertanian, dan warga perwakilan RT-RW di desa ini melaksanakan kegiatan bercocok tanam di pekarangan rumah masing-masing,” ujar Kapolsek Waled Polresta Cirebon, Iptu M. Fadholi, saat diwawancarai, Kamis (19/12/2024) pagi.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan lahan yang ada demi mendukung ketahanan pangan.
“Harapan kami, masyarakat di wilayah hukum kami bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam demi ketahanan pangan yang bergizi."
Baca juga: 40 Desa di Kabupaten Lamongan Terbabat Tol Trans Jawa Gresik-Tuban, Membentang Sepanjang 73 Km
"Dengan begitu, kebutuhan pangan sehari-hari dapat terpenuhi tanpa harus terlalu sering berbelanja ke pasar,” ucapnya.
Sebanyak 50 warga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang menjadi langkah awal dari rencana besar untuk melibatkan lebih banyak masyarakat ke depannya.
Bibit-bibit tanaman yang ditanam, seperti cabai dan terong, dipilih karena memiliki nilai manfaat tinggi dalam kebutuhan sehari-hari.
“Insyaallah, seiring waktu berjalan, kami akan melibatkan lebih banyak warga bersama pemerintah desa untuk mengembangkan gerakan ini lebih luas lagi,” jelas dia.
Baca juga: Desa Candiwulan Kecamatan Adimulyo Kebumen Tertabrak Proyek PSN Tol Jogja-Cilacap Rp38,47 Triliun
Di sisi lain, Kepala Desa Waled Asem, Yanto, turut memberikan pandangannya terkait program ini.
Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya sejalan dengan program pemerintah pusat, tetapi juga menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi desanya.
“Desa kami ini termasuk desa yang cukup gersang karena kurangnya pepohonan."
"Dengan adanya gerakan ini, saya berharap ekonomi masyarakat dapat terbantu, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih hijau,” kata Yanto.
Baca juga: 5 Desa di Kecamatan Sumbergempol Tulungagung Terbabat Proyek Jalan Tol Trans Jawa Kediri-Tulungagung
Ia juga berjanji untuk terus menggerakkan masyarakat agar semakin produktif memanfaatkan pekarangan rumah.
“Kami akan mengajak warga lebih banyak lagi. Bahkan nantinya, kami akan mencoba meminta warga yang lebih mampu secara materi untuk membantu menyediakan bibit, agar lebih banyak keluarga yang bisa bergabung dalam gerakan ini,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi langkah kecil yang menggugah semangat gotong-royong dan membangun kemandirian di tingkat masyarakat desa.
Program ketahanan pangan ini diharapkan tak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Cirebon untuk mengikuti jejak yang sama.
Baca juga: Desa Kraton Kecamatan Mojo Kediri Terbabat Mega Proyek Jalan Tol Trans Jawa Kediri-Tulungagung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.