Waspada, 19 Kecamatan di Majalengka Rawan Longsor dan Pergerakan Tanah, BPBD Ungkap Hal Ini

Belasan kecamatan di Kabupaten Majalengka termasuk daerah rawan bencana longsor dan pergerakan tanah saat musim hujan

Istimewa/ Dok BPBD Majalengka
Foto udara kondisi terkini longsor yang menutup jalan Majalengka - Kuningan di Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Kamis (7/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Belasan kecamatan di Kabupaten Majalengka termasuk daerah rawan bencana longsor dan pergerakan tanah saat musim hujan.


Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, 19 dari total 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka termasuk rawan longsor dan pergerakan tanah.


Menurut dia, belasan kecamatan tersebut dinyatakan rawan berdasarkan hasil kajian risiko bencana yang dilaksanakan jajarannya menjelang musim hujan seperti sekarang.

Baca juga: 15 Kecamatan di Kabupaten Majalengka Rawan Banjir Selama Musim Hujan, Ini Kata BPBD


"Dari hasil kajian risiko bencana musim hujan, kami mencatat sebanyak 19 kecamatan yang rawan longsor dan pergerakan tanah," kata Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (21/11/2024).


Namun, pihaknya mengakui tidak semua wilayah kecamatan itu dinyatakan sebagai daerah rawan longsor maupun pergerakan tanah saat musim hujan.


Pasalnya, hanya 170 desa di 19 kecamatan tersebut yang dari hasil kajian risiko bencana dinyatakan sebagai daerah rawan bencana hidrometrologi.


"Jadi, di tiap kecamatan ada yang semua desanya termasuk daerah rawan, dan ada juga yang hanya satu hingga dua desa, sehingga tidak semua wilayahnya rawan bencana," ujar Rezza Permana.


Ia mengatakan, seluruh kecamatan rawan longsor dan pergerakan tanah tersebut rata-rata berada di wilayah selatan Kabupaten Majalengka yang merupakan kawasan dataran tinggi.


Pasalnya, karakteristik Kabupaten Majalengka terbagi menjadi dua, yakni wilayah selatan yang merupakan dataran tinggi, dan dataran rendah yang berada di wilayah utara.

Baca juga: Bumil yang Akan Melahirkan Sempat Terjebak Longsor di Nyalindung Sukabumi, Dievakuasi Pakai Tandu


Karenanya, pihaknya mengakui saat musim hujan wilayah selatan Majalengka, dari mulai Kecamatan Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Lemahsugih dan lainnya termasuk rawan longsor serta pergerakan tanah.


Selain itu, Kecamatan Majalengka, Sindangwangi, Leuwimunding dan lainnya yang sebagian wilayanya terdiri dari kawasan perbukitan juga termasuk daerah rawan longsor saat musim hujan.


"Dari pengalaman tahun sebelumnya, Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Bantarujeg, dan Malausma, menjadi daerah paling rawan longsor, karena kontur tanahnya berbukit serta lapisan tanahnya mudah bergerak," kata Rezza Permana.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved