Pergerakan Tanah di Purwakarta
Pergerakan Tanah di Pasirmunjul Purwakarta, Bupati Purwakarta: Lokasi Kita Sterilkan Karena Bahaya
Bencana pergerakan tanah melanda Kampung Cigintung dan Sukamulya di Desa Pasirmunjul,Kabupaten Purwakarta
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Bencana pergerakan tanah melanda Kampung Cigintung dan Sukamulya di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (11/6/2025) malam.
Sebanyak 48 rumah warga terdampak, dengan 25 di antaranya mengalami kerusakan berat.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang meninjau langsung lokasi bencana pada Kamis (12/6/2025) sore, menyatakan bahwa kondisi tanah masih terus bergerak.
Baca juga: Dua Rumah di Mangunreja Tasikmalaya Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 80 Juta
“Kami lihat dua jam lalu kondisinya tidak seperti sekarang. Tanah makin turun, dan pergerakannya masih terus terjadi,” ujar pria yang akrab dipanggil Om Zein tersebut kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Berdasarkan catatan sementara, ia mengarakan, sekitar 50 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Pemerintah daerah, lanjut Om Zein, telah melakukan evakuasi darurat dan menyiapkan bantuan logistik seperti sembako, pampers, serta beras untuk kebutuhan sementara warga yang mengungsi.
“Untuk sementara lokasi kita sterilkan karena kondisinya sangat membahayakan. Tidak boleh ada warga mendekat, ini bukan tontonan,” kata Om Zein.

Ia juga menambahkan bahwa semua unsur, mulai dari TNI, Polri, BPBD, hingga perangkat desa, kini siaga penuh di lokasi.
Baca juga: Bak Dilanda Gempa, Pergerakan Tanah Rusak 48 Rumah di Pasirmunjul Purwakarta, 25 Diantaranya Ambruk
Terkait kemungkinan relokasi, Om Zein menegaskan bahwa keputusan akhir akan diambil setelah hasil penelitian geologi selesai.
“Kalau tanah ini masih layak ditempati, kita tata ulang. Tapi kalau tidak, maka kita relokasi. Tidak mungkin masyarakat tinggal di kampung yang tanahnya terus bergerak,” ucapnya.
Hingga sore ini, kata dia, tim ahli akan mulai meneliti penyebab pasti pergerakan tanah.
“Kita belum tahu penyebab pastinya, tapi sedang kita teliti. Kita tunggu sampai tanah benar-benar ‘diuk’ atau diam,” ucapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.