Pemuda Terapung di Perairan Sumenep

Sosok Kakek Misterius, Botol Ajaib dan Doa ke Mbah Kuwu: Kisah Mistis Suradi Terapung 3 Hari di Laut

Kakek Misterius, Botol Ajaib dan Doa ke Mbah Kuwu: Kisah Mistis Pemuda Cirebon Suradi Terapung 3 Hari di Laut Sumenep

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Potret Suradi (21), pemuda asal Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon yang terombang-ambing di laut lepas wilayah Sumenep selama tiga hari hingga akhirnya ditemukan nelayan setempat. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kisah mistis dan dramatis dialami Suradi (21), pemuda asal Cirebon yang selamat setelah terapung selama tiga hari di Laut Sumenep usai terjatuh dari kapal Pelni KM 4 Nggapulu.

Cerita ini diungkapkan Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie, dalam konferensi pers di Kantor PCNU Kabupaten Cirebon, Jumat (8/11/2024) petang.

Menurut KH Aziz, Suradi mengalami peristiwa mistis yang sulit dijelaskan.

“Ada kejadian mistis yang dialami oleh Suradi, hasil cerita dari mulut Suradi itu sendiri."

Baca juga: Naik Lagi, Daftar Lengkap UMK 2024 di Jawa Barat, Tertinggi Kota Bekasi dan Terendah Kota Banjar

"Selama berada di laut selama tiga hari, ia mengaku bertemu seorang kakek yang menanyakan apakah dia butuh air minum atau tidak,” ujar Aziz.

Kakek tersebut bahkan disebut menyiapkan tangga seolah-olah memberi Suradi harapan untuk bertahan. 

"Beberapa jam setelah itu, Suradi menemukan botol air mineral yang akhirnya dijadikan pelampung,” ucapnya.

Selama terombang-ambing, Suradi berusaha bertahan dengan terus berdoa.

Baca juga: UMK Naik Rp81.700.28, Segini Besaran Upah Minimum Kabupaten 2024 di Kabupaten Indramayu

Ketika ditanya apakah ia membaca doa, Suradi menjelaskan bahwa ia memohon pertolongan kepada Allah SWT melalui Mbah Kuwu Cirebon.

“Suradi ini berdoa ‘tolong selamatkan saya Mbah Kuwu Cirebon,’ dan terus menyebut nama Mbah Kuwu,” jelas dia.

Aziz juga menyebut, bahwa masyarakat sekitar Suradi memang diajarkan untuk tawasulan, yaitu meminta perlindungan kepada leluhur seperti Mbah Kuwu Cirebon dalam kondisi genting.

Suradi sendiri merupakan seorang pekerja di Maluku yang sedang dalam perjalanan pulang ke Cirebon.

Baca juga: Pemuda Ini Terombang-Ambing 3 Hari di Laut Sumenep, Kuasa Hukum Soroti Tanggung Jawab PT Pelni

Namun, di tengah perjalanan, tepatnya pada Sabtu (2/11/2024) pukul 13.00 WIB, ia tergelincir dari kapal saat hendak menaruh kopi. 

"Saat di perjalanan pulang (di atas kapal), ia membeli kopi dan makanan, lalu terpeleset."

"Banyak yang melihat, tapi tidak ada yang bisa menolong, dan kapal terus berjalan meninggalkannya,” kata Arif Rahman, Ketua LPBH PCNU Kabupaten Cirebon.

Suradi ditemukan oleh nelayan lokal yang tergabung dalam jaringan Nahdlatul Ulama (NU) pada Senin (4/11/2024) di perairan Sumenep.

Baca juga: Kunjungi Culinary Night di Jatiwangi, Penjabat Bupati Majalengka: Tingkatkan Potensi UMKM Lokal

Ade Faizal, Ketua Lazisnu Kabupaten Cirebon sekaligus Koordinator Penjemputan, mengungkapkan rasa syukurnya atas tindakan cepat sang nelayan.

"Alhamdulillah, nelayan yang menemukan Suradi ini langsung memberikan pertolongan dan melaporkannya ke pihak desa setempat,” ujar Ade.

Kini, PCNU Kabupaten Cirebon berencana untuk mengadvokasi hak-hak Suradi, termasuk asuransi dan pemeriksaan kesehatan.

“Melalui LPBH NU, kami akan mendampingi agar hak-haknya terpenuhi,” ucap Aziz.

Baca juga: Dihadapan Pensiunan PNS, Edo-Farida Janji Permantap Tata Kelola dan Estetika Kota Cirebon

Selain itu, kondisi rumah Suradi yang memprihatinkan juga menjadi perhatian PCNU Kabupaten Cirebon.

Kisah mistis ini tidak hanya menyentuh masyarakat Cirebon tetapi juga menggugah PCNU untuk memberikan bantuan bagi Suradi yang kini masih dalam tahap pemulihan setelah kembali ke Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved